Memohon
sesuatu dengan perantara atau tawasul diperbolehkan dalam Islam. Tawasul yang
diperbolehkan oleh syari’at Islam adalah pengamalnya harus mempunyai cukup
ilmu. Dan bertawasul kepada auliya’ dan ulama pada hakikatnya bertawasul dengan
amal shaleh mereka.
Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertawasul dalam Istisqa’
(minta hujan ketika musim paceklik) dengan Nabi SAW. dan Sayyidina Abbas RA., “
Sesungguhnya kami bertawasul kepada Engkau dengan Nabi kami. Maka berilah kami
hujan dan kami bertawasul kepada Engkau dengan paman Nabi kami. Maka berilah
kami hujan. Ia berkata: lalu mereka diberi hujan.” (HR. Imam Bukhari)
Rasulullah SAW.
bersabda, “Sesungguhnya kelak di hari kiamat matahari akan mendekat (pada
kepala manusia), sehingga keringat (sebagian orang) keluar mencapai separo
telinganya. Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, maka mereka beristighotsah
(meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa, kemudian
kepada Nabi Muhammad SAW. “ (HR. Imam Bukhari)
Syekh
Ibnu Taimiyah Al Harrani yang umumnya ditokohkan oleh kaun anti istighotsah,
dalam kitabnya Al Kalimuth Thayyib pada halaman 173 menuturkan sebagai
berikut : “ Pasal tentang kaki terkena mati rasa, (diriwayatkan) dari Haitsam
bin Hanasy, ia berkata: “Kami bersama Abdullah bin Umar, tiba-tiba kaki beliau
terkena mati rasa. Maka salah seorang (yang hadir ketika itu) berkata kepada
beliau: “ Sebutlah orang yang paling engkau cintai!”. Lalu beliau menyeru: “Ya
Muhammad!”. Maka seketika itu kaki beliau sembuh.”
Al
Hafidz Ibnu Katsir Ad Dimasyqi (murid terkemuka syekh Ibnu Taimiyah) dalam
kitabnya Al Bidayah wan Nihayah menukil sebuah hadits : “ Dari malik (Ad
Dar, bendahara pangan dalam pemerintahan Khalifah Umar), ia berkata: Musim
paceklik telah melanda kaum muslimin pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA.,
Maka seorang sahabat (bernama Bilal bin Al Harits Al Muzami) menndatangi makam
Nabi SAW. seraya berkata: “Ya Rasulullah, mohonkanlah hujan kepada Allah buat
umat-MU, karena mereka benar-benar telah binasa (banyak orang tewas). Kemudian
ia dalam mimpinya didatangi oleh Rasulullah SAW. seraya bersabda: “Datangilah
Umar, maka sampaikanlah salamku kepadanya, beritahukan kepada kaum muslimin
bahwa hujan akan turun buat mereka, dan katakan kepada Umar agar dia
bersungguh-sungguh dalam melayani umat!”. Maka sahabat itu mendatangi Khalifah
Umar seraya memberitahukan kepada beliau apa yang telah dialaminya dalam mimpi.
Kata beliau: “Ya Allah, akan kekerahkan semua upayaku kecuali yang aku tidak
mampu!” (HR. Imam Bukhari, dinukil oleh Al Hafidz Ibnu Katsir dalam kitabnya Al
Bidayah wan Nihayah juz VII halaman 92 dan kitabnya Jami’ul Masanid
juz 1 halaman 233 seraya mengatakan sanadnya bagus.)