Pages

Senin, 29 Oktober 2018

Poligami Perspektif Prof. Quraish Shihab

Sumber Gambar: IG Sabda Perubahan

BAIK KAH POLIGAMI ?
PERSPEKTIF PROF. QURAISH SHIHAB


Kita tidak dapat membenarkan siapa yang berkata bahwa poligami adalah anjuran dengan alasan bahwa perintah di atas dimulai dengan bilangan dua-dua, tiga-tiga, atau empat-empat, baru kemudian perintah bermonogami kalau khawatir tidak dapat berlaku adil.

Kita tidak dapat menerima pandangan tersebut dengan alasan yang telah dikemukakan di atas, baik dari makna redaksi ayat maupun konteksnya, dan juga dari segi kenyataan sosiologis yang di dalamnya perbandingan perempuan dan laki-laki tidak mencapai empat dibanding satu, bahkan dua banding satu.

Tidak semua yang wajib dan terlarang bagi Rasul SAW., wajib atau terlarang juga bagi umatnya. Bukankah Rasul SAW. antara lain wajib bangun shalat malam dan tidak boleh menerima zakat? Bukankah tidak batal wudhu beliau ketika tertidur? Bukankah ada hak-hak bagi seorang pemimpin guna menyukseskan visi misinya?.

Selanjutnya, wajar dipertanyakan kepada mereka yang menyebut dalih itu. “Apakah mereka benar-benar ingin meneladani Rasul SAW. dalam pernikahannya?”. Kalau benar demikian, perlu mereka sadari bahwa Rasul SAW. baru berpoligami setelah pernikahan pertamanya berlaku sekian lama setelah meninggalnya istri beliau, Khadijah R.A. Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad saw. menikah di usia 25 tahun. Lima belas tahun setelah pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah R.A., Beliau diangkat menjadi Nabi. Istri beliau ini meninggal pada tahun ke-9 kenabian.

Ini berarti beliau bermonogami selama 25 tahun. Lalu, setelah tiga atau empat tahun sesudah wafatnya Khadijah R.A., beliau baru menggauli Aisyah R.A., yakni pada tahun kedua atau ketiga hijriyah, sedangkan beliau wafat pada tahun ke-11 dalam usia 63 tahun. Dengan demikian, beliau berpoligami hanya dalam sekitar waktu delapan tahun, jauh lebih pendek daripada hidup bermonogami beliau, baik dihitung berdasarkan pada masa kenabian, lebih lebih jika dihitung seluruh masa pernikahan beliau.

Jika demikian, mengapa bukan masa yang lebih banyak itu yang diteladani?

 Disarikan dari buku Perempuan karya Habib Prof. Quraish Shihab, M.A.

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer