Pages

Rabu, 29 Desember 2021

Materi Bahtsul Masail Muktamar NU ke-34 di Lampung Tahun 2021

 

Sumber gambar: regional.kompas.com

Saat ini dunia dihadapkan pada ancaman akibat perubahan iklim. Berbagai studi menunjukkan bahwa dampak dari perubahan iklim sangat dahsyat, sama atau bahkan lebih mengerikan dari wabah Covid-19. Setiap negara, termasuk Indonesia, harus menyiapkan dan berkontribusi mencari upaya bagi pengelolaan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan iklim karena isu perubahan iklim merupakan persoalan global yang tidak mengenal adanya batasan wilayah dampak dari perubahan iklim.

 

Salah satu studi yang sering dijadikan referensi saat ini bagi pertemuan-pertemuan climate change di dunia baik itu di tingkat kepala negara, di tingkat menteri, di tingkat policy maker lainnya, regulator bahkan private sector, universitas, akademisi, dan NGO merujuk kepada laporan United Nations Environment Programme (UNEP) mengenai kesenjangan emisi.

 

Kenaikan mobilitas dan industrialisasi menyebabkan saat ini suhu dunia mencapai 1,1 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan kondisi pra industrialisasi. Indonesia sebagai negara kepulauan juga menerima konsekuensi yang sangat luar biasa karena kenaikan suhu atau temperatur bumi identik dengan kenaikan permukaan laut karena es yang ada di Kutub Utara dan Kutub Selatan akan mencair dan itu cukup untuk meningkatkan permukaan laut seluruh dunia. Artinya untuk Indonesia sebagai negara kepulauan dampaknya akan sangat terasa.

 

Dalam Paris Agreement, negara-negara berkomitmen dengan Nationally Determined Contribution (NDC), namun tetap tidak akan bisa menghindarkan dari kenaikan suhu. Indonesia sendiri berkomitmen untuk menurunkan karbon CO2 emission-nya 29% jika menggunakan upaya dan resources sendiri, atau penurunannya bisa lebih ambisius ke 41% apabila mendapatkan dukungan dari dunia internasional.

 

Indonesia sekarang dipandang sebagai suatu negara yang memiliki size sangat besar sehingga selalu diminta untuk berperan aktif di dunia internasional. Dalam diplomasi dan politik luar negeri, Indonesia diharapkan bisa meminta komitmen negara-negara terutama negara maju di dalam memenuhi konsekuensi sumber daya yang dibutuhkan untuk transformasi ekonomi, dari high carbon menjadi low carbon atau bahkan zero carbon emission.

 

Dikutip dari pengantar Materi Bahtsul Masail Diniyah Qanuniyyah Muktamar NU ke-34 di Lampung 2021.

Berikut agar pembaca dapat mengulas lebih kami sertakan versi luring/offline pada link di bawah ini.

Materi Bahtsul Masail DiniyahQanuniyyah Muktamar NU ke-34 di Lampung 2021 pdf

Materi Bahtsul Masail Diniyah al-Waqi’iyyahMuktamar NU ke-34 di Lampung 2021 pdf

Media Analysis for Muktamar NU ke-34Munawir Aziz pdf

Draft BM Maudhu’iyyah pdf

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer