Pages

Minggu, 07 November 2021

Psikologi Transpersonal dan Sufisme Sebagai Terapi

 

Sumber gambar: artikula.id

Umumnya dianggap bahwa tubuh manusia hanya berisi satu pusat kesadaran halus: pikiran atau otak. Tetapi para Sufi senior, melalui pengalaman spiritual mereka, menemukan pusat persepsi atau indera batin tambahan yang mereka sebut sebagai lata'if (tunggal: latifah). Mereka selanjutnya menyimpulkan berdasarkan kashf mereka (wawasan intuitif) bahwa ada sepuluh lata'if seperti itu.

 

Asal usul lata'if mencerminkan asal usul alam semesta secara keseluruhan. Menurut Syekh Ahmad Faruqi Sirhindi (r.a.), guru India dari mana garis keturunan Mujaddidi turun, Tuhan menciptakan alam semesta dalam dua tahap. Pertama datang 'alam'i amr (dunia perintah Tuhan), yang muncul seketika ketika Tuhan berkata, "Jadilah!" Kemudian Tuhan menciptakan ‘alam’i khalq (dunia ciptaan) melalui proses evolusi yang berlangsung bertahun-tahun. Setelah ‘alam’i khalq, Tuhan menciptakan manusia. Tuhan memberkati ciptaan baru ini dengan kemampuan batin tertentu atau titik terang; yang lata'if. Lima dari lata’if – nafs (diri), buruk (udara), nar (api), ma’ (air), dan khak (bumi) – adalah bagian dari alam ciptaan. Lima lainnya – qalb (hati), ruh (roh), sir (rahasia), khafi (tersembunyi), dan akhfa (paling tersembunyi) – adalah bagian dari dunia perintah Tuhan.

 

Lata'if awalnya bercahaya. Ketika Tuhan menghubungkan mereka dengan tubuh, cahaya mereka mulai disaring melalui pengaruh dunia fisik, termasuk kecenderungan manusia untuk mengidentifikasi dengan materi. Meredupnya pancaran alam batin kita tercermin dalam ayat Al-Qur'an, Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik perawakan, kemudian Kami turunkan dia ke serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, karena mereka akan memiliki pahala yang tak putus-putusnya. (Qur’an 95:4-6). Melalui praktik-praktik yang melibatkan konsentrasi pada lata'if, calon sufi dapat menggunakannya sebagai sarana untuk kesadaran yang lebih besar akan Hadirat Ilahi. Semakin pencari mengembangkan kemampuan ini, semakin sedikit cahaya pengetahuan yang dikaburkan.

 

Seperti fakultas memori, lata'if adalah fakultas yang mungkin kita rasakan dan alami, namun sulit untuk dijelaskan. Bagaimana Anda mendefinisikan memori? Anda mungkin mengatakan itu berada di otak - Anda bahkan mungkin menggambarkan kerja fisiologisnya - tetapi deskripsi ini gagal untuk menyampaikan semua dimensinya. Terkadang, seseorang kehilangan ingatannya karena cedera. Dia menjadi lebih sadar akan pentingnya hal itu, namun tidak mampu menjelaskannya dengan lebih baik. Demikian pula, lata'if tidak dapat didefinisikan secara memadai dengan kata-kata; tetapi ketika seseorang mengungkapkannya, dia akan memahaminya.

 

Tarekat sufi yang berbeda telah menghubungkan lata'if dengan berbagai lokasi di tubuh. Tarekat Naqsybandi-Mujaddidi menempatkan lima pusat dunia perintah Allah (lata'if 'alam'i amr) di dada; (1) Jantung atau qalb berada di sisi kiri tubuh, dua inci di bawah puting susu, (2) Ruh, ruh, berada pada posisi yang sesuai di sisi kanan dada, (3) Pusat halus yang dikenal sebagai rahasia, atau sirr, berada di sisi yang sama dengan jantung, tetapi di atas payudara., (4) Tersembunyi (khafi) ada di kanan atas payudara, (5) Saling tersembunyi (akhfa) adalah di tengah dadanya, antara hati dan jiwa.

 

Syekh tarekat Naqsybandi-Mujaddidi membimbing para salik dalam mencerahkan lata'if satu per satu. Hal ini dicapai terutama melalui muraqabah (meditasi). Sambil duduk, siswa membuat niyah (niat) untuk memperhatikan pusat halus tertentu. Dia fokus pertama pada hati (qalb), kemudian, secara berurutan, lata'if lain dari dunia perintah Tuhan: roh, rahasia, tersembunyi, dan paling tersembunyi (ruh, sirr, khafi, dan akhfa). Ketika ini sepenuhnya tercerahkan, siswa memperhatikan lata'if yang terkait dengan dunia penciptaan ('alam'i khalq).

 

Dari pusat-pusat halus yang terhubung dengan dunia penciptaan, hanya diri atau nafs yang dianggap sesuai dengan titik tertentu pada tubuh manusia. Lokasinya berada di tengah dahi. Ini adalah lata'if pertama dari a'lam'i khalq yang siswa perbaiki, karena itu dianggap sebagai jumlah total dari semua yang lain. Setelah berkonsentrasi pada diri selama beberapa waktu, siswa selanjutnya dibimbing untuk fokus pada empat elemen kasar yang membentuk tubuh – udara, api, air, dan tanah (buruk, nar, ma’, dan khak). Ketika ini diresapi dengan cahaya, setiap pori-pori tubuh menjadi diterangi dan mulai mengingat Tuhan.

 

Dikutip dari artikel berjudul, “Subtle Centres of Consiousness (Lata’if)” dari sufischool.org

Berikut agar pembaca dapat mengulas lebih dalam beberapa PPT Haidar Bagir tentang Tasawuf tersebut, kami sertakan versi luring/offline pada link di bawah ini.

Pertemuan Kedua pdf

Apa itu Kesadaran dan Jenis-jenisnya pdf

Pertemuan Ketiga pdf

Pertemuan Keempat pdf

Pertemuan Kelima pdf


0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer