Pages

Kamis, 23 Mei 2019

Distingsi Puasa Umat Rasulullah saw dengan Umat sebelumnya




Dalam Alquran telah dikatakan bahwa puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Nabi Muhammad, ibadah puasa sudah ada sejak lama dan tidak terbatas pada umat dan agama tertentu. Namun terdapat pembeda antara ibadah puasa umat Nabi Muhammad dengan umat-umat sebelumnya. rasulullah bersabda

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السُّحُور

“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.”(HR. Muslim)

Para ahli kitab juga berpuasa tapi tanpa sahur, sehingga berpuasa tanpa sahur secara sengaja dan terus menerus ditakutkan menyerupai ibadah ahli kitab. Abu al-Ula al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazi mengatakan, umat Islam tidak seharusnya melakukan puasa setelah tidur, setidaknya seorang muslim diharuskan makan atau minum terlebih dahulu sebelum terbit fajar sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan. Hadis ini menunjukkan bahwa sahur merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan pada waktu dini hari hingga sebelum fajar.

Inilah alasannya kenapa Rasulullah meminta agar umatnya tidak meninggalkan sahur, tidak lain karena sahur merupakan satu-satunya yang membedakan ibadah puasa yang dilakukan oleh umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya.

Selain itu, terdapat banyak keberkahan bagi seseorang yang melakukan sahur sebelum puasa, karenanya Rasulullah berwasiat kepada umatnya agar tidak meninggalkan sahur jika ingin mendapatkan keberkahan puasa. Rasulullah bersabda

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.” (HR. Bukhari & Muslim)

Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh al-Sunnah menjelaskan bahwa berdasarkan hadis tersebut para ulama sepakat akan kesunahan sahur akan tetapi tidak berdosa bagi yang meninggalkannya.

Menurut Sayyid Sabiq menjelaskan, sebab keberkahan adalah karena sahur dapat menguatkan orang yang berpuasa, membuatnya tetap bersemangat dan ringan menjalankan ibadah puasa. Karena itu jangan sampai meninggalkan sahur. Sahurlah walau hanya dengan seteguh air minum. Sebagaimana Rasul mewasiatkan dalam hadis berikut

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah Swt dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad)

Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari, keberkahan sahur akan didapatkan seseorang sekalipun hanya seteguk atau sesuap makanan.

Diambil dari bincangsyariah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer