Pages

Selasa, 07 Mei 2019

Ramadhan dan Hujan


Sumber gambar: suarapalu.com

Hampir semua kamus mengatakan, kata “ramadhan“ berarti “sangat panas (syadîdul harr)“. Ia diambil dari kata “ar-ramadh” (الرمض) atau “ar-ramdhâ`” (الرمضاء). Dinamakan demikian, karena pada waktu penetapannya dahulu, keadaan sedang sangat panas (Ibnu Manzhur, “Lisânul ‘Arab“).

Namun, ada pengertian lain yang juga disampaikan para ulama bahasa. Kata “ramadhan“ juga berarti “hujan“ (al-mathar). Dalam “Lisânul ‘Arab“, Ibnu Manzhur misalnya mengatakan:

والرمض: المطر يأتي قبل الخريف فيجد الأرض حارة محترقة

“Kata ‘ar-ramadh‘ berarti hujan yang turun menjelang musim gugur yang pada saat itu tanah dalam keadaan sangat panas membakar.”

Ini mengisyaratkan bahwa sebelum al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, keadaan jagat raya, khususnya bumi, sangat panas dan gersang. Kemudian Allah menurunkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan ini, layaknya air hujan yang menyirami tanah gersang sehingga tanah itupun menjadi subur dan menumbuhkan tanam-tanaman juga pepohonan yang rindang, segar dan nyaman. Bumi yang tadinya panas gersang, berubah total menjadi subur, hijau dan menyegarkan.

Itulah al-Qur’an, ia adalah hujannya kehidupan (matharul hayâh). Ia adalah hujannya hati yang galau (matharul qulûb). Ia adalah penyejuk jiwa yang gersang.

Karena itu, mereka yang hatinya keras dan gersang, suburkan dengan al-Qur’an. Mereka yang hatinya galau, siram dengan al-Qur’an. Mereka yang hatinya kosong, tanami dengan al-Qur’an. Bahkan, mereka yang hidupnya tidak menentu arah dan tujuan, arahkan dan mantapkan dengan al-Qur’an.

Karena itu juga, dengan adanya bulan Ramadhan yang merupakan bulan al-Qur’an, Allah hendak ‘menyiram’ hati dan kehidupan hamba-hambaNya sehingga subur, segar, dan menumbuhkan amal-amal saleh dan ketakwaan (la’allakum tattaqûn).

[Sumber: Aep Saepulloh Darusmanwiati, penulis “Rampai Nasihat Ulama Salaf“ (Qaf, 2019)]

Berikut kami lampirkan link Jurnal ramadhan pdf di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer