Pages

Rabu, 20 Maret 2019

Jingga di Awal Tahun




Banyak orang bilang bahwa waktu tak terasa. Bahwa waktu berjalan begitu cepat. Beranjak seakan tak ingin diam. Memang sejatinya waktu tercipta untuk terus berjalan. Waktu tercipta untuk terus melangkah. Waktu ada untuk terus menjadi lebih baik lagi dan lagi.

Tak banyak kata yang bisa gambarkan betapa rasa syukurku begitu besar. Karena telah diberikan setiap kesempatan untuk nikmati hidup ini dari waktu ke waktu. Dari masa ke masa.

Di akhir tahun 2018 kemarin aku diberikan banyak kejutan. Aku diberikan banyak pengalaman baru. Pengalaman yang akan selalu menjadi guru terbaikku untuk waktu yang akan datang. Untuk masa mendatang. Tak dapat aku pungkiri terkadang aku sebagai manusia banyak lalainya. Banyak mengeluh ke sana dan kemari atas apa yang menjadi takdirku.

Aku manusia bodoh ini sempat menghujat kenapa aku yang seperti ini dan seperti itu. Tanpa tau ternyata setelah bermuhasabah, setelah direfleksikan kembali. Setelah dibaca kembali. Bahwa aku selama ini beruntung, banyak diberikan nikmat yang tiada tara. Nikmat yang begitu besar. Nikmat yang tak dapat aku gantikan oleh apapun.

Sekalipun sakit itulah nikmat yang dititipkan lewat cara yang lain. Selama hampir 4 tahun kemarin aku bahkan belajar tentang arti sabar. Sabar menanti apa yang selama ini kita inginkan. Sabar dalam menghadapi apa yang telah menjadi porsi untuk hidup kita.

Selama empat tahun kemarin selama tahun 2018 kemarin dan saat ini tahun 2019. Bahkan aku ditunjukkan bahwa benar setiap doa akan ada jawabannya. Bahwa setiap doa yang kita panjatkan akan terkabul walau dengan cara lain. Walau dengan waktu yang lain. Permainan waktu selalu menjadi sesuatu yang asyik untuk dinikmati.

Masya Allah sungguh luar biasa skenario Nya. Tak pernah ada yang bisa menebaknya. Dan setelah aku mendapatkannya nikmatnya menjadi dua kali lipat bahkan lebih. Dan nikmat itu belum tentu aku rasakan ketika dulu lima tahun lalu.

Sujud syukur tersungkur di atas tanah Mu itu yang dapat aku lakukan. Itu yang hanya manusia ini lakukan. Dan aku bertekad tidak akan menyia-nyiakan itu semua. Aku akan menjaga atas apa yang telah dititipkan kepadaku. Aku yakin semua yang ada pada diriku semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan yang dapat Kau ambil kapanpun, dimanapun. Lalu aku harus siap untuk itu.

Di tahun 2019 inipun selain bahagia aku dapati kepedihan. Ujian datang bak gelombang laut. Yang membuatku tergeletak lemas tak mampu melakukan apapun. Hingga tak banyak yang dapat aku lakukan. Hingga akhirnya banyak yang harus aku perjuangkan. Pintaku hanya satu berilah kekuatan dan ketabahan serta kemudahan dalam menjalani dan menikmati titipan Mu yang ini.

Tak ada lagi kata yang mampu ku ucap. Aku hanya ingin semoga di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya aku menjadi manusia yang lebih baik lagi. Menjadi manusia yang lebih tahu diri. Tahu dirinya siapa, tahu dirinya akan kemana.

Jangan putus asa, pantang menyerah sebelum menyentuh garis finish. Semoga kalian selalu yakin bahwa tak ada pedih yang tak berarti, bahwa tak ada kehilangan yang tanpa ganti. Semoga semuanya sehat dan semakin kuat dalam menghadapi kehidupan yang masih panjang di depan mata. Semoga di tahun ini dan mendatang kita lebih banyak belajar daripada apa yang kita dapati di tahun kemarin.

Senja di awal tahun ini, aku ingin sampaikan satu permintaan yang sudah aku sebut di dalam hati terdalamku. Dan sudah aku lambungkan tinggi bersama jingganya langit sore itu. Hanya Kau yang mampu mengabulkan pintaku yang terpatri di dalam hati tak pernah pergi.


Sumber: kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer