Banyak orang
bilang bahwa waktu tak terasa. Bahwa waktu berjalan begitu cepat. Beranjak
seakan tak ingin diam. Memang sejatinya waktu tercipta untuk terus berjalan.
Waktu tercipta untuk terus melangkah. Waktu ada untuk terus menjadi lebih baik
lagi dan lagi.
Tak banyak
kata yang bisa gambarkan betapa rasa syukurku begitu besar. Karena telah
diberikan setiap kesempatan untuk nikmati hidup ini dari waktu ke waktu. Dari
masa ke masa.
Di akhir
tahun 2018 kemarin aku diberikan banyak kejutan. Aku diberikan banyak
pengalaman baru. Pengalaman yang akan selalu menjadi guru terbaikku untuk waktu
yang akan datang. Untuk masa mendatang. Tak dapat aku pungkiri terkadang aku
sebagai manusia banyak lalainya. Banyak mengeluh ke sana dan kemari atas apa
yang menjadi takdirku.
Aku manusia
bodoh ini sempat menghujat kenapa aku yang seperti ini dan seperti itu. Tanpa
tau ternyata setelah bermuhasabah, setelah direfleksikan kembali. Setelah
dibaca kembali. Bahwa aku selama ini beruntung, banyak diberikan nikmat yang
tiada tara. Nikmat yang begitu besar. Nikmat yang tak dapat aku gantikan oleh
apapun.
Sekalipun
sakit itulah nikmat yang dititipkan lewat cara yang lain. Selama hampir 4 tahun
kemarin aku bahkan belajar tentang arti sabar. Sabar menanti apa yang selama
ini kita inginkan. Sabar dalam menghadapi apa yang telah menjadi porsi untuk
hidup kita.
Selama empat tahun
kemarin selama tahun 2018 kemarin dan saat ini tahun 2019. Bahkan aku
ditunjukkan bahwa benar setiap doa akan ada jawabannya. Bahwa setiap doa yang
kita panjatkan akan terkabul walau dengan cara lain. Walau dengan waktu yang
lain. Permainan waktu selalu menjadi sesuatu yang asyik untuk dinikmati.
Masya Allah
sungguh luar biasa skenario Nya. Tak pernah ada yang bisa menebaknya. Dan
setelah aku mendapatkannya nikmatnya menjadi dua kali lipat bahkan lebih. Dan
nikmat itu belum tentu aku rasakan ketika dulu lima tahun lalu.
Sujud syukur
tersungkur di atas tanah Mu itu yang dapat aku lakukan. Itu yang hanya manusia
ini lakukan. Dan aku bertekad tidak akan menyia-nyiakan itu semua. Aku akan
menjaga atas apa yang telah dititipkan kepadaku. Aku yakin semua yang ada pada
diriku semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan yang dapat Kau ambil
kapanpun, dimanapun. Lalu aku harus siap untuk itu.
Di tahun 2019
inipun selain bahagia aku dapati kepedihan. Ujian datang bak gelombang laut. Yang
membuatku tergeletak lemas tak mampu melakukan apapun. Hingga tak banyak yang
dapat aku lakukan. Hingga akhirnya banyak yang harus aku perjuangkan. Pintaku
hanya satu berilah kekuatan dan ketabahan serta kemudahan dalam menjalani dan
menikmati titipan Mu yang ini.
Tak ada lagi
kata yang mampu ku ucap. Aku hanya ingin semoga di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya
aku menjadi manusia yang lebih baik lagi. Menjadi manusia yang lebih tahu diri.
Tahu dirinya siapa, tahu dirinya akan kemana.
Jangan putus
asa, pantang menyerah sebelum menyentuh garis finish. Semoga kalian selalu
yakin bahwa tak ada pedih yang tak berarti, bahwa tak ada kehilangan yang tanpa
ganti. Semoga semuanya sehat dan semakin kuat dalam menghadapi kehidupan yang
masih panjang di depan mata. Semoga di tahun ini dan mendatang kita lebih
banyak belajar daripada apa yang kita dapati di tahun kemarin.
Senja di awal
tahun ini, aku ingin sampaikan satu permintaan yang sudah aku sebut di dalam
hati terdalamku. Dan sudah aku lambungkan tinggi bersama jingganya langit sore
itu. Hanya Kau yang mampu mengabulkan pintaku yang terpatri di dalam hati tak
pernah pergi.
Sumber: kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar