Pages

Senin, 29 April 2019

Antologi Dasar Pemikiran Para Filsuf Islam di Dunia Timur




Proses sejarah masa lalu, tidak dapat dilupakan begitu saja bahwa pemikiran filsafat Islam terpengaruh oleh filsafat Yunani. Para filosof Islam banyak mengambil pemikiran Aristoteles dan mereka banyak tertarik pada pemikiran-pemikiran Plato, sehingga banyak teori-teori filosof Islam diambil filosof Yunani.

Kita yang hidup di abad sekarang ini banyak berhutang budi pada orang-orang Yunani dan Romawi, karena merekalah guru kita pada zaman dahulu. Akan tetapi berguru tidak berarti mengekor dan mengutip sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat Islam itu hanya kutipan semata-mata dari Aristoteles, sebagaimana yang dikatakan Renan, karena filsafat Islam telah mampu menampung dan mempertemukan berbagai aliran pikiran.

Para filosof Islam pada umumnya hidup dalam lingkungan dan suasana yang berbeda dari apa yang dialami oleh filosof-filosof lain. Sehingga pengaruh lingkungan terhadap jalan pikiran mereka tidak bisa dilupakan. Pada akhirnya tidaklah dapat dipungkiri bahwa dunia Islam berhasil membentuk filsafat yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan keadaan masyarakat Islam itu sendiri.

Pemikiran filsafat masuk ke dalam dunia Timur melalui filsafat Yunani, yaitu pada abad ke 8 M, atau abad ke 2 Hijriah. Dalam buku Sejarah Filsafat Islam karangan Majid Fakhri beliau mengutip Ensiklopedi Islam, terbitan Ichitiar Baruvan Hoeve, dijelaskan bahwa kebudayaan dan filsafat Yunani masuk kedaerah itu melalui ekspansi Alexander Agung, penguasa Macedonia (336-323 SM). Beliau datang bukan dengan cara menghancurkan peradaban dan budaya Persia, tetapi sebaliknya Ia berusaha menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia, dengan demikian, memunculkan pusat-pusat kebudayaan Yunani di wilayah Timur, seperti Alexandria di Mesir, Antiokia di Suriah dan Bactra di Persia.

Pada masa Dinasti Umayyah, pengaruh kebudayaan Yunani terhadap Islam belum begitu jelas karena ketika itu penguasa Umayyah lebih banyak tertuju kepada kebudayaan Arab. Pengaruh kebudayaan Yunani, baru nampak pada masa Dinasti Abbasiyah karna orang Persia pada masa itu memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan pusat. Pada awalnya para Khalifah Abbasiyah hanya tertarik dengan ilmu kedokteran yunani dan berkaitan dengan sistem pengobatannya, lama-kelamaan mereka juga tertarik dengan filsafat dan ilmu pengetahuan lain nya.

Kelahiran filsafat tidak terlepas dari adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu filsafat dan berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya ke dalam bahasa Arab. Dalam penerjemahan ini, tidak hanya dilakukan terhadap naskah-naskah berbahasa Yunani saja, melainkan naskah-naskah dari berbagai bahasa, seperti bahasa Suryani, Persia dan India. Usaha penerjemahan tersebut berlangsung selama satu setengah abad di zaman klasik Islam, dan menghasilkan berbagai buku-buku yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab.

Ketersediaan buku-buku tersebut dimanfaatkan oleh kalangan kaum muslimin untuk, berkenalan bahkan mengkaji ulang berbagai ilmu pengetahuan. Dengan demikian lahirlah tokoh-tokoh pemikiran Islam Dunia Timur. Seperti: Al-Kindi, Ar Razi, Ikhawanus Shafa, Al-Farabi, Ibnu Maskawaih, Ibnu Sina, Al Ghazali.

Berikut kami sertakan link pdf di bawah ini


0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer