Pages

Sabtu, 05 Oktober 2019

Kata; Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya


 
Sumber gambar: lakonhidup.com
Kata; Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya
Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru.
Aku bicara, “satu tahun lagi, aku membayangkan kita berdua sedang duduk canda di beranda rumah. Ada suara ricik seperti tiruan suara hujan yang terbawa angin, yang muncul dari kolam ikan yang letaknya tak jauh dari situ. Aku meminum kopi buatanmu dan kau sedang mengepang rambut seorang anak perempuan yang akan berangkat ke sekolah dan mengantar si anak laki-laki bersepeda riang menuju sekolah TK nya yang tak jauh dari rumah kita. Anak perempuan yang cantik sepertimu, begitu pula anak laki-laki yang tampan seperti aku, tentunya. Anak perempuan yang akan kita namakan seindah namamu, begitu pula anak laki-laki. Kau akan menjadi seorang ibu dan istriku. Itulah bayangan satu tahun ke depanku.”
Akan ada satu orang yang membuatmu jatuh cinta tanpa sebab, tanpa alasan, juga tanpa pertanyaan. Akan ada satu orang, yang membuatmu belajar bahwa cinta bisa datang di waktu yang lama, di waktu yang singkat, juga di waktu tepat. Nugraha mengajarkanku bahwa cinta tak melulu tentang seseorang yang kita inginkan. Cinta butuh lebih dari itu. Cinta adalah tentang seseorang yang kita butuhkan. Biru juga mengajarkanku sesuatu, tentang dua pendaki yang cuma mendaki sampai puncak gunung, tapi tak bisa pulang bersama. Cinta tak perlu memiliki, karena ujung dari rasa sayang bukan dari kepemilikan, tapi keikhlasan.
(Dikutip dari buku Kata; Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya”)

Agar pembaca dapat mengulas lebih jauh tulisan di atas, kami sajikan versi luring (offline) pada link pdf di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer