Pages

Senin, 29 April 2019

ISLAM RADIKAL: TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS




Buku ini adalah sebuah proyek ilmiah Al Azhar yang ditulis berdasarkan landasan-landasan yang otentik, ilmiah, dan detail. Ia merupakan rangkuman dari pendapat, teori, dan konsep yang menjadi dasar pemikiran aliran-aliran politik yang menisbatkan diri mereka kepada Islam dalam kurun waktu selama delapan puluh terakhir. Buku ini ditulis sebagai bentuk tangungjawab untuk menjelaskan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang Islam, serta menjaga Al Qur’an dari pemahaman-pemahaman yang absurd dan menyimpang.

Sejak delapan puluh tahun terakhir ini, kita disuguhkan banyak pandangan keagamaan yang diniatkan untuk berkhidmah kepada syariat Islam, dengan semangat untuk memperjuangkannya dan dirancang untuk digenerasikan. Mereka menciptakan metode berpikir sendiri dan menisbatkan sejumlah pandangannya kepada syariat Islam. Mereka menawarkan sejumlah teori dan metodologi, menulis buku dan berbagai artikel, merangkai puisi dan sejumlah karya sastra lainnya, serta menerbitkan surat kabar dan tabloid. Begitu banyak persoalan atau peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat yang mereka respon, di tengah tragedi-tragedi sejarah yang memilukan, peristiwa-peristiwa yang rancu dan sumber-sumber informasi yang saling berbenturan.

Semua itu terjadi dalam suasana psikologis yang tidak stabil; khilafah Islam telah runtuh dan seorang muslim kebingungan mencari jalannya. Hingga akhirnya mereka menemukan Israel dan selanjutnya terjadilah sejumlah peperangan. Bangsa Arab dan umat Islam pun mulai tergoncang. Setelah itu terjadilah arus gerakan pemikiran dan perubahan sosial. Dan terjadi benturan pemikiran di sana-sini, hingga banyak orang bingung mencari dan tidak mampu melihat realitas secara utuh serta mencerna dan menganalisanya dengan baik, kemudian memberikan solusi untuk menghadapinya.

Di tengah semua itu muncul sebuah gerakan dengan pengikut yang sangat banyak yang ingin mencari dasar dan rujukan dari Al Qur’an dan Sunnah. Mayoritas mereka yang tergabung dalam gerakan ini memiliki semangat keagamaan yang kuat. Mereka bersemangat untuk berdakwah, memberikan ceramah yang menyentuh perasaan dan hati manusia untuk berpegang teguh kepada ajaran Islam, serta menjalankan dan membelanya, padahal mereka tidak memiliki kapasitas untuk memahami dan mengambil hukum dari Al Qur’an dan Sunnah.

Begitu banyak peristiwa dan kejadian yang mereka komentari dengan memberinya kutipan ayat Al Qur’an atau hadits nabi SAW. yang mereka anggap sebagai dalil dan dasar sikap mereka. Namun mereka tidak sabar untuk melakukan proses istinbath (pengambilan hukum) dengan berbagai piranti, seni, prosedur, standarisasi, ilmu-ilmu pendukung, dan parameter validasi dalil yang compatible terhadap dasar sikap mereka sehingga mendapatkan sebuah konklusi yang akurat dari sumber-sumber hukum agama ini. Semua proses ini harus dilalui mengingat persoalan ini sangat sensitif di mana seseorang menyandarkan kepada wahyu, sebuah pemahaman yang justru bertolak belakang dengan maksud wahyu itu sendiri atau bahkan pemahaman tersebut sama sekali memang tidak bersumber dari wahyu tersebut. Atau orang tersebut tidak memiliki metodologi yang benar dalam memahami sebuah teori yang diinginkan dan ditunjukkan oleh Al Qur’an.

Akibatnya, mereka meng-enter ke dalam syariat Islam, pemahaman yang absurd, yang berbahaya dan argumentasi yang tidak berdasar, yang dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa yang sulit, tragedi yang besar, penjara, penderitaan, penjarahan,  dan korban pembunuhan. Semua itu kemudian menciptakan suasana yang panas dan memicu konflik, di mana kesulitan dan musibah bercampur dengan pemikiran, ilmu dan istinbath. Sehingga, hal itu memperburuk citra ilmu pengetahuan dan menimbulkan tekanan psikologis yang berat, yang pada akhirnya melahirkan pemahaman yang sangat buruk, anomali dan emosional.

Demikian juga, saat ini kembali tersebar pemikiran takfiri (mengafirkan umat Islam) yang sebelumnya hanya terdapat di dalam lembaran buku aliran-aliran radikal. Yang semula hanya sebuah pemikiran, kini berevolusi menjadi sebuah organisasi, kelompok, dan aksi-aksi di lapangan. Bahkan dari pemikiran takfiri ini lahirlah generasi kedua dan ketiga yang telah mengalami perkembangan pemikiran dan cara argumentasi, hingga pada akhirnya melahirkan kelompok-kelompok yang melakukan aksi pembunuhan dan teror kepada masyarakat. Mereka melanggar semua perjanjian perdamaian dan menghinakan agama Allah. Mereka menyematkan pemahamannya yang salah kaprah dan penafsirannya yang berbahaya kepada agama Allah. Kita dapat menyebutnya dengan fenomena “tafsir marah” terhadap kitab suci Al Qur’an.

Mereka adalah kelompok-kelompok yang mengklaim buah pikirannya berdasarkan pada Al Qur’an dan Sunnah. Namun, mereka tidak menggunakan metode berpikir yang benar, dan produk pemikiran mereka sangat bertentangan dengan realitas yang ada.

Oleh karenanya harus diambil sebuah sikap, sebagai bentuk tanggungjawab sejarah; yaitu dengan cara mendorong Al Azhar untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, sejarah, tokoh, metodologi, dan khazanah keilmuannya. Kemudian menelaah produk pemikiran kelompok-kelompok tersebut secara detail dan memberikan pandangannya terkait hal itu. dan, membersihkan agama Allah dari reduksi pemahaman orang-orang yang melampaui batas, pemalsuan ahli kebatilan dan interpretasi orang-orang bodoh.

Berikut kami sertakan link pdf buku Islam radikal karya Dr. Usamah Sayyid Al Azhary

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer