Pages

Senin, 01 April 2019

Pendidikan Islam Berbasis Multikultural

Sumber gambar: indonesia2045.0rg

Multikulturalisme, sebagai sebuah diskursus, memang merupakan produk kajian ilmuan Barat, akan realitas-eksistensial kebudayaan mereka yang homogen. Namun, ke-khas-an kajian mereka tidak menyentuh aspek-aspek teologis, kala tidak mau disebut Agama. Multikulturalisme hadir ke Indonesia dengan wajah yang berbeda. Ada banyak perspektif, yang kemudian, meng-amalgamasikan kepentingan faham keagamaan, dengan sumber kebudayaan yang dikaji di Barat melalui cultural studies-nya. Kendati demikian, masyarakat Indonesia tidak bisa dilepaskan dari homogenitas, pluralitas, dan multi-kebuayaan. Oleh sebab itulah, para pendiri bangsa memiliki slogan Bhinnika Tuggal Ika, dari hal yang berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan yang sama. Slogan ini, terkadang, tidak disadari oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itulah, HAR Tilaar menawarkan sebuah konsep pendidikan yang dibasiskan kepada pengenalan dan pemahaman akan perbedaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Ada banyak tawaran penting yang bisa dikaji. Selain mengkaji pemikiran HAR Tilaar. Tulisan ini juga akan berusaha mengkaitkan gagasan Tilaar ini dengan fenomena konfliktual yang ada di Indonesia, khususnya, berbasis agama. Melalui pendidikan multikultural, diharapkan, seluruh pemeluk agama menyadari akan kutukan perbedaan yang diciptakan oleh Tuhan.

Berikut kami sertakan link jurnal terkait Pendidikan Islam berbasis Multikultural

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer