Pages

Selasa, 02 April 2019

Kenalilah Aqidahmu; Pesan Habib Mundzir Al Musawa


Sumber gambar: albashiroh.net
Nama Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Habib Munzir Al-Musawa (lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973 – meninggal di Jakarta, 15 September 2013 pada umur 40 tahun) beliau adalah pimpinan Majelis Rasulullah.

Habib Munzir merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ayahnya bernama Fuad yang lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana.

Masa kecilnya dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Nabiel Al-Musawa, Ramzi, Lulu Musawa serta Aliyah Musawa. Ayahnya meninggal dunia tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat. Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta timur. Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur,yang di pimpin oleh habib naqib bin muhammad bin syekh abu bakar bin salim,beliau banyak menimba ilmu di ma'had al khairat dan di sinilah beliau kenal dengan habib umar bin hafidz direktur dan pendiri Ma’had Darul Musthafa di Tarim, Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama empat tahun. Di sana ia mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Al Qur'an, ilmu hadits, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawwuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah, duduk dan bercengkerama dengan mereka, memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah beliau membuka majlis, jumlah hadirin sekitar enam orang, beliau terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah SWT, yang membuat hati pendengar sejuk, beliau tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dan lain-lain, tapi justru mewarnai semua gerak-gerik kita dengan kehidupan yang Nabawi. Kalau dia ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang Nabawiy.

“Betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan.” Tutur Habib

Inilah Dakwah Nabi Muhammad SAW yang hakiki, masing masing dengan kesibukannya tapi hati mereka bergabung dengan satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam.

Kini majelis taklim beliau yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga ribu hadirin, beliau sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar Jakarta Pusat. Beliau juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa, yaitu:
1.  Jawa Barat : Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
2.  Jawa Tengah :  Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang.
3.  Jawa timur : Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
4.  Bali : Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
5.  NTB : Mataram Ampenan
6.  Luar Negeri : Singapura, Johor, Kuala Lumpur.

Namun kini kesemua kunjungan keluar Jakarta telah beliau cukupkan setahun sekali dengan perintah Guru nya. Dan beliau pun telah menjadi Narasumber di beberapa stasion TV swasta, yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara Mutiara Pagi tayangan 27menit, RCTI, TPI, Trans TV dan LA TV.

Beliau membina puluhan majelis di Jakarta, yang kesemuanya mendapat giliran jadwal kunjungan sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan yang diadakan setiap Senin malam dan setiap malam Jumat di kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap malamnya sebulan penuh, namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak, maka beliau terus berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dg keterbatasan waktu.

Beliau mempunyai tulisan yang populer yang berjudul “Kenalilah Akidahmu 2”. Buku ini membahas seputar permasalahan khilafiyah semacam kegiatan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir, Yassin dan beberapa hal ubudiyah lainnya yang menurut sebahagian dari saudara kita dipungkiri kebenarannya. Pada akhirnya adalah kewajiban bagi kita untuk selalu menyeru dan menyeru atas mereka siapapun mereka selama mereka keturunan Adam as untuk terus mengenal indahnya keagungan islam sebagai akhlaq, pedoman hidup dan aqidah.

Dikutip dari berbagai sumber.
Berikut link unduhan pdf buku Kenalilah Aqidahmu di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer