Hasil survei dan penelitian di
beberapa daerah di wilayah nusantara dari Banda Aceh sampai ke Merauke telah
direkam dalam sebuah buku yang berjudul “Memori Islamisasi Nusawi Serpihan Ilmu
Dakwah” yang diterbitkan Garisi dan Jaudar Press Surabaya pada 1439/2017. Buku
tersebut setebal 358 halaman dengan 22 bab pembahasan tentang sistematika
metoda dakwah, yang disajikan kepada para mahasiswa FDK UINSA yang program
studi Sejarah Dakwah pada semester gasal September-Desember 2017.
Kemudian isi buku tersebut diringkas
sebagai salah satu materi bab buku tentang Pedoman Dakwah Di Nusantara, yang
sebelumnya disajikan dalam seminar kajian buku Hidayatul Mursyidin karya Syekh
Ali Mahfudz, bersama para dosen Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada Januari 2018. Makalah itu dijadikan buku
kecil ini dengan judul “Lajur dan Jalur Islamisasi di Nusantara”. Buku ini dijadikan
salah satu materi tambahan dalam pengantar kuliah studi Dakwah Multi Kultural
dan Sejarah Budaya Islam di nusantara pada mahasiswa di semester genap
(Februari-Mei 2018).
Islam masuk dan berkembang di bumi
Bhineka Tunggal Ika diawali dari kedatangan para pedagang muslim dari Timur
Tengah dan Asia Selatan, yang dalam perjalanannya, mereka itu melakukan
perkawinan dengan penduduk asli. Dengan itu terbentuklah keluarga muslim dan
berkembang menjadi perkampungan muslim yang kemudian berdirilah kerajaan Islam.
Dalam rentetan tersebut, dirumuskan ada tiga metoda dakwah, yaitu dakwah
bil-hijrah, dakwah bil-nikah dan dakwah bil-daulah.
Kemudian muncul lembaga pendidikan
Islam dengan pelajaran yang berpedoman pada beberapa literatur karya para
ulama. Selain itu, disampaikan pula ajaran Islam itu melalui pengajian rutin di
masjid oleh para ustaz untuk menambah wawasan pengetahuan umat. Kegiatan
tersebut, dirumuskan lagi, bahwa telah berjalan dan dilakukan metoda dakwah
bil dirasah, dakwah bil kitabah, dan dakwah bil khitabah.
Dalam kurun waktu selama 12 abad
(8-21) Islam di nusantara, yang sekarang masyarakatnya hidup di wilayah NKRI,
hal tersebut adalah hasil dari berbagai macam metoda dakwah yang dilakukan para
ulama dan umara, atas dasar pada contoh teladan rasulullah, Nabi Muhammad SAW
yang dilanjutkan para sahabat dan tabiit-tabiin. Metoda dakwah yang satu dengan
lainnya tidak terpisahklan, sehingga dalam kajian buku ini disebut dengan
istilah Sistematika Metoda Dakwah Rasulullah saw.
Sebuah harapan dan doa, semoga buku
kecil ini bisa dijadikan salah satu bahan kajian tentang dakwah Islam bagi para
akademisi di wilayah nusantara. Selama ini telah dikenal istilah dakwah
bial-lisan, dakwah bial-qalam, dan dakwah bialhal serta dakwah yang lainnya.
Istilah dakwah tersebut sebagai jalur dakwah dikembangkan pada lelajur yang
beragam. Maksudnya dakwah bial-lisan (jalur) menjadi beberapa lajur, seperti
dakwah bial-khitabah, dakwah bial-hikayat, dakwah bial-lrsyad, dakwah bial-du’a
dan lelainnya. Beberapa istilah metoda dakwah yang disajikan di dalam buku
kecil ini, terbuka kemungkinan dilakukan koreksi, karena ada istilah lainnya
yang lebih tepat dan sekaligus ditambahkan dengan lajur baru lagi, sebagai
upaya pengembangan ilmu dalam aktivitas dakwah Islam (islamisasi) di tengah
masyarakat.
Berikut link pdf buku Lajur dan Jalur
Islamisasi di Wilayah Nusantara di bawah ini
Sumber: Mukaddimah Buku Lajur dan Jalur Islamisasi di Wilayah Nusantara
0 komentar:
Posting Komentar