Pages

Selasa, 02 April 2019

Mu'tazilah: Penamaan, Sejarah, dan Lima Prinsip Dasar (Ushul Al Khamsah)



Pihak luar Mu'tazilah menamakan mereka dengan kaum Mu‟attilah, kaum al-Qadariyah, kaum al-Wa‟idiyah dan Jahmiyah. Sementara Mu'tazilah menyebut dirinya sebagai Ahl al-adl wa al-tauhid, Ahlul Haq, Al-Firqatun Najiyah dan Al-Munazzihuun Allah Anin Naqshi. 

Ada dua pendapat tentang lahirnya Mu'tazilah. Pertama bahwa Mu‟tazilah mulai muncul sejak peristiwa keluarnya Washil dari pengajian Hasan al-Bashri, di mana dari Hasan Bashri muncul ucapan “I‟tazala Anna”. Dari kata-kata tersebut muncullah kemudian sebutan Mu’tazilah bagi Washil dan para pengikutnya. Kedua, Mu’tazilah ditujukan kepada mereka yang tidak mau ikut peperangan, baik perang Jamal antara pasukan Ali ibn Abi Thalib dengan pasukan Siti Aisyah, maupun perang Siffin antara pasukan Ali ibn Abi Thalib melawan pasukan Mu’awiyah. Kedua peperangan ini terjadi karena persoalan politik. Mu’tazilah sempat eksis pada masa dinasti Umayyah dan mengalami puncaknya pada masa dinasti Abbasiyah. Pada masa Umayyah, Mu'tazilah masih berkisar tentang pelaku dosa besar dan sudah muncul lima ajaran pokok Mu’tazilah yang harus dipegang oleh penganutnya.

Pada masa Abbasiyah, Mu'tazilah memiliki kebebasan dan leluasa dalam mengembangkan ajaran-ajarannya. Bahkan pada masa Al-Ma'mun Mu’tazilah menjadi mazhab resmi negara. Bahkan dalam mengekspresikan kefanatikannya terhadap Mu’tazilah, ia menggunakan kekuasaannya memaksa rakyat untuk mengikuti aliran kepercayaan yang dianutnya tersebut dengan melakukan Mihnah Mu’tazilah adalah aliran yang mendasarkan faham keagamaan mereka pada lima ajaran ini.

Lima ajaran ini adalah : 1) “at-tauhid” keesaan Tuhan, 2) “al-adl” keadilan Tuhan, 3) “al-wa‟du wal wa‟id” janji dan ancaman 4) “almanzilah bainal manzilatain” posisi antara dua posisi dan 5) “amar makruf nahi mungkar” (menyuruh berbuat kebaikan dan melarang segala kemungkaran). Dimana seseorang belum bisa diakui sebagai anggota Mu’tazilah kecuali jika sudah mengakui dan menerima lima dasar ajaran Mu’tazilah (al-ushul alkhamsah).

Dikutip dari jurnal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berikut kami lampirkan link pdf lengkap tulisan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer