Pages

Senin, 01 April 2019

Kritik Pemahaman Hadits Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS)


 

Dalam norma keberagamaan umat Islam, hadîth mempunyai posisi yang menentukan sebagai sumber hukum Islam, di samping al-Qur’ân atau sebagai manifestasi al-Qur’ân, bahkan secara hierarkis mempunyai otoritas yang sama dengan al-Qur’ân. Selaku perangkat teologis, hadîth akan menjadi rujukan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupannya di dunia. Ulama menyepakati pengingkaran terhadap hadîth secara umum merupakan bentuk keluar dari agama. Dalam posisi tersebut, hadîth menjadi salah satu sentral konsentrasi umat Islam, dan secara inheren mempunyai nilai politis yang tinggi.

Nilai politis hadîth dalam sejarah politik umat Islam telah memberikan tarikan magnetik kepada aktor-aktor yang berkepentingan melampaui kaidah periwayatan dan pemahaman hadîth yang telah ditetapkan oleh para ulama dalam melegitimasi propaganda kebijakan masing-masing.

Politisasi hadîth dapat mengejawantah ke dalam berbagai dimensi, dari penegasan identitas parokial sampai usaha merekonstruksi masyarakat atas dasar prinsip-prinsip keislaman. Di dasar tuntutan itu terdapat isu penerapan manhaj nubuwwah terkadang mengambil bentuk aksi-aksi politik dan mobilisasi dengan menggunakan kekerasan.

Politisasi hadîth atau agama secara umum dan kekhawatiran terhadapnya telah mendorong para akademisi untuk menggelar diskusi, lokakarya, seminar, dan konferensi. Ratusan bahkan ribuan kajian telah diterbitkan yang mengupas berbagai kasus dan beragam aspek Islam politik. Tetapi analisis-analisis yang tersedia umumnya baru sebatas analisis deskriptif tentang sejarah, ideologi, struktur dan tujuan gerakangerakan yang berada dalam spektrum Islam politik. Buah dari analisisanalisis semacam ini kerap kali tak memuaskan dan cenderung mengukuhkan kecurigaan terhadap ajaran-ajaran Islam atau pengalamanpengalaman buruk kesejarahan dunia Islam. Kalaupun pendekatan komparatif digunakan, ia terbatas pada usaha mengomparasikan Islam politik dengan gerakan-gerakan fundamentalisme keagamaan lainnya yang memiliki landasan ideologi dan orientasi serupa. Jarang ada analisis yang menukik tajam dengan menggunakan kerangka teoretik dan konseptual yang mendasar.

“Kertas kerja” ini dihadirkan dengan maksud menutupi celah kelangkaan analisis tersebut dengan menelisik paham ideologi Negara Islam Irak dan Suriah/Islamic State of Iraq and Syria (NIIS/ISIS) menggunakan justifikasi pendekatan ilmu hadîth, yaitu bagaimana pemahaman mereka atas hadîth dan bagaimana tinjauan ulama hadîth atas pemahaman tersebut. Kritik hadîth baik sanad maupun matan di kalangan ahli hadîth akan menjadi topik sentral untuk melihat beragam pemahaman-pemahaman tersebut secara komparatif. Pendekatan ini diharapkan dapat membawa kesegaran dan nuansa-nuansa baru sebagai methodological breakthrough ke dalam diskusi tentang politisasi hadîth, dan agama secara umum sekaligus memberikan sumbangan bagi perkembangan teori pemahaman hadith.

Link Jurnal Kritik Pemahaman Hadits Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS)
 

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer