Bagi para pemula, kitab Safinatun
Najah atau Safinah karangan Syaikh Sumair al-Hadrami al-Batawi merupakan
kitab fikih biasa yang membahas dasar ibadah dan ditulis dengan bahasa
sederhana. Namun ketika dilihat dari sejarah intelektual, kitab tersebut
memiliki peran besar bagi gugusan intelektual yang tidak terputus. Hal itu
dapat dilihat dengan banyaknya usaha untuk mensyarahi kitab tersebut, baik oleh
ulama Nusantara maupun Timur Tengah dengan berbagai bahasa dan corak.
Kitab Safinatun Najah merupakan kitab
yang dikarang pada abad ke-19 oleh seorang Hadrami yang memilih hidup di
Batavia. Jika diteliti secara seksama, maka banyak ditemukan salinan manuskrip
dari kitab tersebut di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS).
Salah satu pensyarah dari kitab Safinatun
Najah adalah muridnya Syaikh Sumair yakni Syeikh Nawawi Al Bantani dalam
bahasa Arab dengan judul Kasyifatussaja fi Syarakh Safinatin Najah yang
ditulis pada tahun 1875. Kitab tersebut banyak dicetak di Timur Tengah, Saudi,
Libanon, Turki, dan lain-lain.
Syarah lain dari kitab tersebut juga
ditulis ulama Nusantara yang mengajar di Makkah dengan judul Sullamul Raja
karangan Syaikh Utsman bin Said Tangkil, Jambi pada tahun 1932. Kitab ini
selain ditulis di Makkah, juga menjadi pegangan di madrasah Shaulatiyyah
Makkah, tempat mengajar Syaikh Utsman. Sayangnya, kitab tersebut tidak terkenal
di Tanah Air. Dari kitab tersebut kemudian digubah dalam bentuk nadzam dengan
bahasa Arab yang puitis oleh Kiai Ahmad Qusyairi bin Shiddiq Pasuruan sewaktu
masih remaja dengan judul Tanwir al Hija Nazham Safinahun Naja.
Sosok Kiai Nusantara menjadi Mufti
Makkah
Syaikh Muhammad
Nawawi al-Bantani (w. 1314 H) merupakan ulama kelahiran asli Banten, Nusantara
yang sudah dikenal karyanya di berbagai dunia bahkan menjadi rujukan. Beliau menulis
penjelasan (syarh) atas kitab Safinatun Naja karya Syaikh Salim
ibn Abdullah ibn Sumair al-Hadh- rami (w. 1271 H). Kitab syarh fiqh syafii ini
selesai ditulis pada tahun 1277 H.
Sebagaimana
matannya, kitab syarh ini hanya mengulas pembahasan asas Islam dan iman
melalui uraian tauhid, kemudian membahas thaharah, shalat, zakat dan shaum
saja.
Syaikh Muhammad
Nawawi menjelaskan setiap teks dengan sangat terperinci. Setiap tema diberikan
batasan dan definisi, ayat al-Quran dan hadits yang menjadi dalil, kemudian
permasalahan yang mungkin timbul dan penekanan atas tema tertentu disajikan
dalam uraian faidah, tanbih ataupun khatimah.
Bagian terbesar
dalam pembahasan kitab ini adalah mengenai shalat dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Sedangkan pembahasan yang paling sederhana adalah menyangkut zakat. Syaikh
Muhammad Nawawi memilih kata-kata yang mudah diingat dan dimengerti oleh
pembaca, karena itu kitab ini layak dipelajari oleh pengkaji fiqh dari
masyarakat awam hingga kelompok terpelajar
Dikutip dari nu.or.id dan
dkislamiyah.co.id
Agar
pembaca dapat mengulas lebih jauh tema pembahasan di atas, maka kami lampirkan
versi luring (offline) Kitab Kasyifatus Saja pdf di bawah ini.
minta link yg ada terjemahannya tadz,,,dalam bahasa indonesia. jazaakalloh khoiron
BalasHapusditunggu
BalasHapus