Naishapur adalah salah satu kota
legendaris pada masa kejayaan Islam. Kota ini bahkan pernah dijadikan ibukota
pemerintahan pada masa dinasti Seljuk. Sederet ulama dan ilmuwan banyak berasal
dari Nishapur. Sebut saja Imam Muslim, Imam Haramain, Fariduddin Attar, dan
Omar Khayyam adalah sebagian tokoh-tokoh penting Islam yang dilahirkan di tanah
ini.
Nishapur
sendiri terletak di daerah Khurasan, tepatnya di provinsi Khurasan Rezavi,
Iran. Ini adalah salah satu kota kuno yang masih eksis sampai sekarang. Jika
dulu Nishapur adalah kota metropolitan, maka sekarang ia hanya menjadi kota
kecil yang tidak menampakkan kegagahannya. Namun, di balik tenangnya kota
Nishapur tersimpan sejarah panjang yang gemilang.
Pada
kesempatan kali ini, kita akan melacak jejak-jejak peradaban Islam yang masih
tersisa di Nishapur. Salah satu situs yang masih dapat dijumpai adalah makam
Omar Khayyam. Tidak terlalu sulit untuk sampai ke sana. Dari terminal Nishapur,
kita dapat menumpang taksi dan mereka sudah sangat paham akan membawa kita
kemana ketika disebut nama Omar Khayyam.
Omar Khayyam
lahir di Nishapur tanggal 18 Mei 1048 dan meninggal pada 4 Desember 1131. Nama
aslinya adalah Ghiyatsuddin Abdul Fatah Umar bin Ibrahim. Ia mahir dalam
pembuatan tenda, sehingga dijuluki Khayyam yang dalam Persia bermakna “pembuat
tenda”. Juga, konon, penikmat wine sejati. Petualangan Khayyam bisa dinikmati
di novel berjudul Samarkand karya Amin Maalouf.
Ia sendiri
semasa hidupnya lebih dikenal sebagai seorang ilmuwan dalam bidang matematika
dan astronomi. Selain kedua bidang itu, ia juga penulis dan penyair. Salah satu
karya kepenyairannya yang terkenal adalah Rubaiyyat Omar Khayyam yang
berisikan puisi-puisi indahnya.
Makam Omar
Khayyam terletak di sebuah taman yang dipenuhi pepohonan dan bunga-bunga ketika
musim semi tiba. Karena saya datang di musim dingin, maka yang saya lihat hanya
hamparan salju di tempat rumput biasa tumbuh. Salju juga menutupi dedaunan yang
terdapat di pohon. Makamnya dipagari dengan marmer putih yang menjulang tinggi
dengan gaya bolong-bolong seperti segitiga. Dinding marmernya dihiasi dengan
warna hijau yang membentuk sebuah goresan menyerupai dedaunan.
Mausoleumnya
sangat indah dan sangat terasa nilai seninya. Bangunannya mirip seperti tenda
raksasa yang berdiri kokoh melindungi makam dari segala kondisi. Arsitektur
yang mirip tenda ini adalah pengingat bahwa yang bersemayam di sini adalah
Khayyam, sang pembuat tenda.
Selain itu,
jika diperhatikan, langit-langit bangunan tersebut menyerupai sebuah bintang.
Sang arsitek mungkin sengaja merancangnya seperti itu karena mengenang Khayyam
sebagai ahli astronomi. Sementara, dinding-dindingnya dihiasi dengan
puisi-puisi Khayyam yang diambil dari Rubaiyyat.
Selain
mousoleum, di komplek ini juga terdapat museum kecil Omar Khayyam. Di
dalam museum ini terdapat hal-hal yang berkaitan dengan kehidupannya.
Di sana
dipamerkan alat-alat praktek astronomi yang pernah digunakannya lengkap dengan
penghitungan matematikanya. Selain itu ada juga beberapa syair dari
Rubaiyyatnya yang dipajang di dinding-dinding museum. Dari museum ini, kita
dapat mengintip dan melihat kontribusi dari Omar Khayyam terhadap ilmu
pengetahuan pada saat itu.
Dalam bidang
matematika, Khayyam berhasil menemukan metode persamaan kubik. Sementara, dalam
bidang astronomi, ia berhasil menghitung hari dalam setahun dengan sangat
akurat, hingga ia mampu mengoreksi kalender Persia saat itu. Selain itu, ia
juga sukses membuat peta bintang.
Untung
mengenang jasanya, nama Khayyam diabadikan sebagai salah satu nama kawah di
bulan dan planet kecil di ruang angkasa.
Walaupun ia
seorang ilmuwan, tetapi banyak orang yang mengenalnya sebagai seorang penyair
berkat Rubaiyyat nya. Karyanya tersebut telah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa di dunia. Bait-baitnya yang penuh misteri mendorong para
penikmat sastra untuk menggalinya lebih dalam. Tak jarang terjadi polemik dalam
memahami sajak demi sajak yang ditulisnya. Kedalaman maknanya hanya mampu
ditangkap oleh mereka yang paham hakikat. Tak pelak lagi, Rubaiyyat telah
membuat nama Khayyam harum di Timur dan Barat.
Dikutip
dari Alif.id
Agar
pembaca dapat mengulas lebih jauh pembahasan di atas, maka kami lampirkan versi
luring (offline) pdf The Great Umar Khayyam di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar