Mari
kita ingat satu adegan yang mungkin pernah anda saksikan di layar televisi: seseorang duduk di kursi dan kemudian orang
lain (sering mengenakan berpakaian hitam-hitam atau menampilkan dirinya
seolah-olah memiliki kekuatan ajaib) mengatakan, “Kalau saya menjentikkan jari
saya dan saya bilang ‘Tidur!’ maka anda tidur lelap seketika itu juga.” Dan
orang berpakaian hitam-hitam itu melakukan apa yang baru saja ia omongkan.
Orang yang duduk dikursi tidur lelap seketika.
Hipnosis
panggung sering menampilkan adegan semacam itu, atau berbagai variasi dari adegan
semacam itu. Intinya, seorang hipnotis bisa membuat anda tertidur dengan cara
semau dia. Dan banyak orang memahami hipnosis dari apa yang diperagakan oleh hipnotis
panggung. Setelah orang yang diberi jentikan jari itu tidur, si hitam-hitam
lalu menyampaikan sugesti-sugesti agar orang yang tidur itu memperlihatkan
perilaku sesuai yang diperintahkan kepadanya pada saat ia nanti dibangunkan.
Dalam
hipnosis panggung anda bisa saja disugesti bahwa segera ketika anda dibangunkan
nanti anda akan minum air putih dan merasa seperti minum alkohol dan menjadi
mabuk karena air putih yang anda minum. Atau hipnotis akan menempelkan sebuah
koin di tangan anda dan memberi anda sugesti bahwa ketika anda dibangunkan nanti,
anda akan melihat bahwa koin yang menempel di tangan anda itu adalah kulit yang
melepuh. Atau anda akan diminta memberikan serumpun alang-alang kepada
seseorang di dekat anda dan anda melihat yang anda serahkan adalah sekuntum
mawar. Itu semua memberi kesan bahwa di bawah pengaruh hipnosis anda bisa
dikendalikan semau operator yang menghipnotis anda, bukan?
Satu
lagi, dari pertunjukan panggung anda mungkin memiliki pemahaman bahwa dengan
hipnosis anda bisa diperintah untuk membocorkan semuanya secara gamblang, menjawab
apa saja seperti yang anda lihat pada pertunjukan Uya Kuya. Hipnosis sedemikian
mengerikan karena ketika anda tidur, anda bisa menjawab tanpa tedeng aling-aling
semua yang ditanyakan oleh si Kuya. Itu juga panggung hiburan. Tentu saja hiburan
menjadi tidak menarik jika si Kuya menanyakan sesuatu dan orang yang tidur
tidak mengeluarkan jawaban apa pun dan malahan mengorok. Kita akan membahas itu
nanti dan melihat betapa sulit bagi orang yang tidur untuk menjawab pertanyaan
segamblang itu. Bawah sadar anda tahu lebih banyak ketimbang yang anda sendiri
ketahui, tetapi ia sesungguhnya tidak memiliki karakter untuk menjelaskan
secara gamblang apa yang ia ketahui.
Sekarang,
anda mau mencoba teknik menidurkan orang dengan hanya menjentikkan jari?
Silakan anda lakukan persis seperti yang dilakukan orang hitam-hitam itu. Kalau
perlu anda juga membuat penampilan serupa itu. Mintalah seseorang duduk di
kursi dan ucapkan persis seperti kalimat di atas. Jentikkan jari anda dan
katakan, “Tidur!” Apakah orang itu masih melotot? Tentu saja.
Apakah
itu karena anda tidak memiliki kekuatan sakti? Atau karena anda tidak bertapa
40 hari di tempat keramat untuk mendapatkan kekuatan sakti yang bisa menidurkan
orang hanya dengan jentikan jari? Atau diam-diam ada mantera yang dibaca dalam
hati oleh orang berpakaian hitam-hitam itu?
Untuk
semua pertanyaan itu, anda tahu, jawabannya adalah tidak.
Orang
yang anda beri jentikan jari itu tetap melotot karena anda tidak melatihnya lebih
dulu. Dalam ilustrasi di atas, seseorang bisa ditidurkan hanya dengan cara
seperti itu karena sebelumnya ia sudah menerima pelajaran bahwa jentikan jari
adalah isyarat untuk tidur seketika itu juga. Yang dimaksudkan “pelajaran” di
sini adalah pengondisian yang dilakukan dengan sugesti atau instruksi tertentu
yang ditanamkan pada seseorang pada saat ia dalam kondisi trance.
Masih
berkaitan dengan ilustrasi kita, kurang lebih seperti inilah instruksinya: “Setiap
kali aku menjentikkan jari dan mengatakan ‘Tidur!’ maka kau seketika tidur.” Anda
bisa mengganti jentikan jari dengan apa saja. Misalnya, “Setiap kali saya
menepuk dada tiga kali, anda tertidur saat itu juga” atau “Setiap kali saya
menghitung dari satu sampai dua puluh, anda tertidur lelap seperti sekarang ini
ketika hitungan saya sudah sampai angka dua puluh”, dan sebagainya.
Pemberian
sugesti semacam itu kepada subjek yang sedang trance disebut penanaman anchor. Tujuannya, untuk
mempermudah subjek memasuki keadaan trance pada kesempatan kedua dan
seterusnya. Anchor adalah rangsangan yang sengaja ditanamkan ke ingatan
bawah sadar untuk mendapatkan respons yang ajek. Bandingkan itu dengan
fakta-fakta yang sering anda jumpai dalam keseharian. Anda pernah melihat seseorang
yang menjadi murung oleh lagu tertentu? Atau menjadi gelisah melihat warna tertentu?
Atau merasa sangat percaya diri ketika mengenakan jas misalnya? Lagu, warna, dan
jas itulah anchor, rangsangan yang membangkitkan respons ajek pada
seseorang. Pengalaman-pengalaman spesifik pada seseorang telah menjadikan
benda-benda itu jangkar yang menambatkan ingatan pada situasi atau kejadian
atau perasaan tertentu.
Jadi,
anda tidak perlu berkecil hati jika gagal menidurkan orang dengan sekali jentikan
jari. Itu hanya karena subjek anda mungkin baru pertama kali dihipnotis dan anda
belum menanamkan anchor kepadanya. Anda tetap bisa menidurkannya dengan sugesti-sugesti
yang anda sampaikan dalam proses induksi.
Lebih
dari apa yang ditampakkan pada atraksi-atraksi panggung itu, ketika anda mempelajari
hipnosis, anda memiliki kesempatan untuk melakukan banyak hal yang sangat
bermanfaat. Hipnosis selamanya berurusan dengan proses yang berlangsung di dalam
pikiran manusia. Ia berurusan dengan pandangan dunia seseorang, dengan apa yang
melekat di dalam benak orang, dengan keyakinan yang kuat tertanam, yang dengan itu
orang memandang realitas.
Jika
anda menggandrungi kosakata perubahan, maka perubahan pertama yang mesti terjadi
adalah perubahan di level pikiran. Anda tidak akan melakukan perubahan apa pun ketika
di level pikiran tidak terjadi perubahan lebih dulu. Dan hipnosis adalah alat
yang sangat efektif untuk mewujudkan perubahan di level pikiran dalam waktu
yang relatif singkat. Ketika kerangka acuan anda berubah, ketika cara pandang
anda berubah, perilaku anda berubah. Ketika anda membuat perubahan pada diri
anda, pada dasarnya anda membuat perubahan pada sistem besar di mana anda
terlibat di dalamnya. Jika semula anda orang yang gamang mengambil keputusan,
lalu anda mengubah diri anda menjadi orang yang tangkas mengambil keputusan
(tentu saja kecakapan semacam ini perlu anda latih), maka keluarga anda,
kerabat anda, dan teman-teman anda akan memberikan respons yang memadai
terhadap perubahan anda. Keluarga anda mungkin lebih senang mendapati bahwa
kini anda lebih bisa diandalkan; orang-orang yang berurusan dengan anda pun
akan menyambut perubahan positif ini dan mereka akan mengimbangi perubahan anda. Jadi, anda bisa membuat
perubahan pada sebuah sistem besar dengan sedikit saja membuat perubahan pada
diri anda.
Terus-terang,
karena tergoda oleh kosakata perubahan itulah saya kemudian memutuskan mempelajari hipnosis dan
menenggelamkan diri dalam keasyikan membaca-baca pelbagai buku tentang
hipnosis, terutama tulisan-tulisan Milton Erickson dan buku-buku yang ditulis
orang tentang dirinya, juga sejumlah buku hipnosis lain secara umum. Setidaknya
saya meyakini bahwa hipnosis adalah alat yang efektif untuk membantu orang
mewujudkan perubahan. Dan ketika anda membaca buku ini, mengembangkan rasa penasaran
untuk semakin mencari tahu apa itu hipnosis, anda akan menemukan sejumlah hal
yang membuat anda paham kenapa saya meyakini bahwa hipnosis adalah alat yang ampuh
untuk membangkitkan terjadinya perubahan.
Dikutip
dari Buku “Milton Erickson, Pola Sugesti dan Strategi Terapi”.
Agar
pembaca dapat mengulas lebih jauh tema pembahasan di atas, maka kami lampirkan
versi luring (offline) “Milton Erickson, Pola Sugesti dan Strategi Terapi” pdf di
bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar