Saat kita lahir ke dunia, kita tidak
bisa memilih ingin lahir dari keluarga seperti apa, siapa dan bagaimana mereka.
Namun, kita bisa menentukan langkah selanjutnya. Keluarga seperti apakah yang ingin kita
bangun kelak, kita bisa memutuskan rantai kesulitan, sehingga cukup sampai
disini saja kita merasakan bagaimana diremehkan orang, makan seadanya,
bagaimana susahnya mengenyam pendidikan bagi kita yang tidak terlahir dari
keluarga mapan.
Biarkan hati lapang dan ikhlas
menerima segala ketentuan dariNya, karena kenikmatan dan kesuksesan hanya untuk
orang-orang yang pandai bersyukur.
#1 Ketahuilah, bagaimanapun keadaan keluargamu. Tuhan
tidak pernah berniat buruk terhadap hambaNya
Karena di mata Tuhan, kamu hambaNya
yang tangguh. Kamu bisa berjuang lebih keras, berusaha lebih cerdas dan berdoa
lebih giat. Tuhan tidak menjatuhkanmu, namun Dia memberimu kesempatan yang
besar agar kamu bisa mengejar mimpimu tanpa embel embel nama besar orang tua,
kamu bisa mengejar kesuksesanmu dengan berdiri di atas kaki sendiri tanpa
berlindung dibawah ketiak keluarga.
Mungkin, tak jarang segala keluhan
kerap mewarnai hari, sesekali menyalahkan kondisi keluarga kita untuk setiap
kegagalan yang diterima. Kamu tidak bisa mengenyam pendidikan di tempat yang
kamu inginkan karena orang tua tidak mempunyai biaya yang cukup untuk itu, kamu
tidak mempunyai jaringan dengan orang penting karena orang tuamu bukan siapa
siapa dimata mereka, dan banyak hal lain yang kamu lemparkan pada nasib orang
tuamu. Bahkan hingga menyalahkan Tuhan.
“Tuhan,
mengapa orang tuaku bukan seorang pejabat, dokter atau pengusaha?”
“Mengapa
saya harus tumbuh bersama keluarga yang tidak mapan?”
“Mengapa
harus mereka?”
Dan sejuta pertanyaan mengapa
lainnya, yang membuat dadamu sesak. Seakan tidak ada rasa kebanggaan terhadap
orang tuamu yang telah berjuang begitu keras agar kehidupanmu lebih baik dari
mereka.
Padahal , siapapun orang tuamu. Entah
itu hanya seorang supir biasa, buruh, tukang, kuli atau petani. Mereka tetap
seseorang yang hebat. Karena semua perkataan dan do’a mereka akan didengar
Tuhan, tanpa melihat jumlah kekayaannya, tingkat pendidikan, profesi apalagi
jabatannya. Maka, peliharalah hubungan baikmu dengan orang tua. Hubungan baikmu
dengan orang tua akan menentukan besarnya keberkahan hidup yang kamu dapat.
#2
Banyak orang sukses
yang berjuang dari nol, lahir dari penderitaan dan cacian
Pohon yang tumbuh besar itu berawal
dari biji yang kecil, gedung tinggi yang dikagumi itu berawal dari sebongkah
bata. Proses yang panjang dan tidak mudah itulah ternyata menjadikan sesuatu
yang menakjubkan. Dan orang-orang sukses yang kamu lihat pun memiliki cerita
dukanya sendiri. Bahkan mungkin lebih duka dari hal hal yang paling duka dalam
hidup kita. Lebih menderita dari kita yang seringkali merasa menjadi orang
paling menderita sedunia. Mungkin kita hanya direndahkan, tapi mereka dicaci, diludahi,
bahkan harga dirinya diinjak-injak. Mungkin kita hanya makan tempe atau mie
seadanya, tapi mereka pernah hanya makan dengan garam dan singkong bahkan
merasakan tidak makan berhari-hari. Mungkin kita hanya mempunyai orang tua
sederhana, namun mereka bahkan kehilangan orang tua mereka dan hidup sebatang
kara. Bedanya, mereka menjadikan itu semua sebagai pelecut untuk bisa sukses.
Merubah nasib mereka dan mengangkat derajat keluarga mereka. Bukan dengan
mengutuki diri, hanya mengeluh tanpa berbuat apa apa. Lalu dikalahkan oleh
keadaan.
Maka Kawan Muda .. Segeralah
bertindak, karena waktu akan terus bergerak tanpa pernah menunggu kita. Tanpa
pernah menunggu kesiapan kita.
#3
Gapailah kesuksesanmu
bukan untuk dirimu sendiri!
Semua kesuksesan yang dicapai, bukan
semata mata karena kerja keras kita sendiri. Melainkan ada peran kuat dari
orang-orang terdekat kita, ada do’a orang tua yang tidak pernah lelah meminta
pada Tuhan, ada ribuan liter keringat yang sudah dikorbankan orang tua, hanya
agar kehidupan kita lebih baik dari mereka. hal itu tidak mereka lakukan dengan
mudah.
Karena mereka bekerja bukan duduk
diatas kursi empuk, namun diatas tanah kotor nan lembap, bukan didalam ruangan
sejuk ber-AC melainkan dibawah terik matahari. Yang semua itu hanya agar kita
bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dari mereka, agar kita bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus dari mereka, agar kita bisa menikmati
kehidupan yang lebih baik dari mereka. Walaupun dibelakang mereka tidak
berjejer gelar sarjana, walaupun pekerjaan mereka dipandang rendah oleh orang,
dan segala perjuangan yang tidak pernah melihat apakah panas atau hujan, sehat
atau sakit, mudah atau sulit hingga tak peduli siang atau malam. Mereka akan
melakukan yang terbaik untukmu. Dan untuk semua pengorbanan itu, masihkah kau
tidak merasa bangga? Masihkah kau sekolah atau kuliah dengan malas malasan?
Masihkah kau bekerja dengan main-main? Tidak adakah keinginan menjadi orang
yang berprestasi, berkepribadian baik dan sukses, agar mereka merasa bahagia
karena perjuangan mereka untukmu ternyata tidak sia – sia. Melainkan dengan
tepat dan berbuah manis.
Niatkan semua kesuksesanmu untuk
mereka, simpanlah foto keluargamu dimeja belajar atau meja kerja. Sehingga
ketika kamu ingin menyerah dan kamu jenuh dengan semua yang kamu alami, kamu
selalu menemukan alasan mengapa kamu harus bangkit berkali-kali
Sumber artikel: www.kitamuda.id
0 komentar:
Posting Komentar