Era global sekarang sangat
memperihatinkan, terutama berkembangnya proxy war yang sangat luas yang bukan
hanya berakibat terjadinya eskalasi permusuhan melalui media, tetapi sudah
menurun menjadi konflik fisik antarbangsa dan negara, tak terkecuali
negara-negara Islam. Adalah sangat memilukan bagaimana orang yang sama-sama
berpegang kepada Kitab Suci al-Qur`an yang menyebarkan ajaran rahmat bagi alam
semesta, raḥmatan li al-‘ālamīn, justru saling membunuh yang menimbulkan
korban tak berdosa dalam jumlah sangat besar. Pendekatan diplomatik, pendekatan
ekonomi, pendekatan politik, dan pendekatan lainnya sudah sering dilakukan,
tetapi hasilnya belum memuaskan. Perbedaan cara pandang, cara berfikir, dan
perbedaan kepentingan sering membuat substansi masalah tidak memperoleh
perhatian utama.
Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa
kearifan lebih efektif digunakan sebagai problem solving dibanding
logika murni. Dalam hal sejarah Islam, ilmu tasawuf telah terbukti sangat
efektiF dalam memberikan kesejukan batin dan disiplin syariah sekaligus. Dalam
hal ini, di kala berkembang berbagai aliran baru dalam memahami Islam, Imam
al-Ghazali yang digelari sebagai Ḥujjjat alIslām berjasa dalam
mendamaikan antara tasawuf dan syari`at sehingga tasawuf dapat diterima oleh
sebagian besar umat Islam.
Mengingat tasawuf berdimensi suluky
dan falsafy sekaligus, maka kajian tasawuf harus selalu diaktualkan, baik
di kalangan akademisi maupun di kalangan Pesantren. Dengan kajian tasawuf yang
aktual maka nilai-nilai tasawuf dapat menyelinap ke dalam interaksi sosial
politik secara nasional, regional maupun global yang ujungnya membangun harmoni
global.
Dikutip
dari kata pengantar Prof. Dr. Achmad Mubarok, M.A., (Ketua OC Seminar
International Tasawuf Imam Ghazali & Ketua Senat Guru Besar Universitas
Islam Assyafi`iyyah Jakarta)
Berikut kami sertakan link pdf di
bawah ini ulasan lebih lengkap tentang proceeding peran dan kontribusi Imam Al
Ghazali dalam Perdamaian Dunia.
0 komentar:
Posting Komentar