Buku kecil ini hadir untuk merespon
perkembangan salafi-wahabi di Indonesia. Kebanyakan masyarakat merasa terganggu
dan resah dengan adanya kelompok ini. Keresahan itu disebabkan oleh kebiasaan
salafi-wahabi yang suka menyalahkan, mengafirkan, dan menyesatkan tradisi dan
amaliah yang dilakukan masyarakat. Padahal kebiasaan itu sudah dilakukan sejak
dulu dan direstui ulama terdahulu.
Memang benar dalam beragama tidak
boleh ikut-ikutan atau sekedar mengikuti kebiasaan. Beragama harus merujuk pada Al-Qur’an dan Hadis. Tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Namun
masalahnya, kelompok salafi-wahabi ini merasa benar sendiri dan menganggap amalan
yang dilakukan oranglain tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis.
Padahal, tidak mungkin ulama yang ada
di Indonesia merestui kebiasaan masyarakat kalau tidak ada dalilnya dalam Al-Qur’an
dan Hadis, sebab mereka bukanlah orang-orang bodoh dan mengerti benar masalah
agama. Parahnya lagi, salafi-wahabi seringkali menuding amaliyah masyarakat
Indonesia dipengaruhi oleh tradisi Hindu-Budha.
Tahlilan misalnya, tradisi ini
dianggap warisan budaya Hindu-Budha, padahal kalau didalami, tahlilan tidak
hanya ada di Indonesia, tapi juga ada di negara Timur-Tengah. Bahkan, ulama
yang membolehkan tidak hanya dari Indonesia, tetapi sudah dibahas oleh para
ulama sejak dulu dan mereka tidak satupun dipengaruhi budaya Hindu-Budha.
Buku kecil ini tidak membahas seluruh
persoalan yang dipermasalahkan salafiwahabi, karena butuh banyak halaman untuk
mendiskusikannya satu per satu. Meskipun dengan keterbatasan halaman, buku ini
berusaha untuk menjelaskan siapa itu salafi-wahabibagaimana cara berpikir
mereka, apa saja argumentasi yang sering mereka kemukakan, dan bagaimana cara
membantahnya. Semoga buku ini bermanfaat dan berkah
Diambil dari kata pengantar buku Salafi-Wahabi
Bagi
pembaca yang ingin versi luring (offline) buku ini bisa mendownload link
pdf di bawah ini ---- Buku Salafi-Wahabi
0 komentar:
Posting Komentar