Pages

Kamis, 11 Juli 2019

Penyebab Hubungan Suami dan Istri Kurang Harmonis




Keluarga adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Setiap orang pasti mendambakan memiliki keluarga bahagia dan harmonis. Beragam pendapat orang yang mendefenisikan bahagia. Bisa karena memiliki harta, mempunyai suami yang tampan, istri yang cantik, dikaruniai anak dan lain sebagainya. Meski begitu, ada juga keluarga yang telah memiliki semuanya namun tetap saja keluarganya tidak bisa dipertahankan.

Di zaman Rasulullah, ketika beliau diundang ke pernikahan. Beliau selalu mendoakan kedua mempelai sebagai pengantin baru. Doa ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

“Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.” (HR. Abu Daud)

Pesan yang disampaikan Rasulullah saw itu adalah bahwa keluarga itu tidak harus jadi kaya raya, melainkan diberkahi Allah swt. Maksudnya berkah, hidupnya selalu dikarunia Tuhan, rezekinya tercukupi dan bisa membawa kebaikan. Seperti halnya tadi, ada juga keluarga yang rusak dan berantakan. Bisa saja disebabkan oleh pihak internal atau pun eksternal. Suatu keluarga hancur bisa saja penyebabnya dari suami/istri itu sendiri.

Suami misalnya, tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik akibatnya saling melukai. Suami gagal menjadikan istri nomor satu dalam hidupnya. Suami suka membandingkan istri dengan wanita lain. Suami kurang bisa mengontrol emosi dan kebiasaan buruk. Suami gagal memuji hal-hal kecil yang dilakukan istri. Suami menolak pendapat istri. Suami tidak pernah minta maaf ketika berbuat salah.

Atau bisa saja yang membuat keluarga itu amburadul karena ulah si istri yang tidak menghargai suami sebagai kepala rumah tangga. Istri gagal menundukkan diri kepada suami. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah. Istri gagal menunjukan rasa syukur kepada suami. Istri suka membantah ucapan suami.

Tidak ada orang yang menginginkan kegagalan dalam kehidupan berumah tangga. Setiap orang pasti berlomba-lomba untuk mencapai keharmonisan di keluarganya. Sebab keluarga adalah kunci utama kebahagiaan seseorang. Keluarga bisa menjadi surga namun bisa juga menjadi neraka dunia.

Kepala keluarga yang berhasil dalam mengurusi keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan yang lain pun akan mengikuti. Kebahagiaan pernikahan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Allah Swt. Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.

Belaian tangan suami adalah ibarat emas bagi istri. Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami. Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri. Keceriaan istri adalah ibarat sabuk di pinggang suami. Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah dipilih-Nya untuk hidupmu.

Diambil dari bincangsyariah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer