Keluarga
adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Setiap orang pasti mendambakan
memiliki keluarga bahagia dan harmonis. Beragam pendapat orang yang
mendefenisikan bahagia. Bisa karena memiliki harta, mempunyai suami yang tampan,
istri yang cantik, dikaruniai anak dan lain sebagainya. Meski begitu, ada juga
keluarga yang telah memiliki semuanya namun tetap saja keluarganya tidak bisa
dipertahankan.
Di zaman
Rasulullah, ketika beliau diundang ke pernikahan. Beliau selalu mendoakan kedua
mempelai sebagai pengantin baru. Doa ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh
Abu Daud:
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ
عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
“Mudah-mudahan
Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu
berdua pada kebaikan.” (HR. Abu Daud)
Pesan yang
disampaikan Rasulullah saw itu adalah bahwa keluarga itu tidak harus jadi kaya
raya, melainkan diberkahi Allah swt. Maksudnya berkah, hidupnya selalu
dikarunia Tuhan, rezekinya tercukupi dan bisa membawa kebaikan. Seperti halnya
tadi, ada juga keluarga yang rusak dan berantakan. Bisa saja disebabkan oleh
pihak internal atau pun eksternal. Suatu keluarga hancur bisa saja penyebabnya
dari suami/istri itu sendiri.
Suami
misalnya, tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik akibatnya saling
melukai. Suami gagal menjadikan istri nomor satu dalam hidupnya. Suami suka
membandingkan istri dengan wanita lain. Suami kurang bisa mengontrol emosi dan
kebiasaan buruk. Suami gagal memuji hal-hal kecil yang dilakukan istri. Suami
menolak pendapat istri. Suami tidak pernah minta maaf ketika berbuat salah.
Atau bisa
saja yang membuat keluarga itu amburadul karena ulah si istri yang tidak
menghargai suami sebagai kepala rumah tangga. Istri gagal menundukkan diri
kepada suami. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah. Istri gagal
menunjukan rasa syukur kepada suami. Istri suka membantah ucapan suami.
Tidak ada
orang yang menginginkan kegagalan dalam kehidupan berumah tangga. Setiap orang
pasti berlomba-lomba untuk mencapai keharmonisan di keluarganya. Sebab keluarga
adalah kunci utama kebahagiaan seseorang. Keluarga bisa menjadi surga namun
bisa juga menjadi neraka dunia.
Kepala
keluarga yang berhasil dalam mengurusi keluarga maka keberhasilan yang lain
akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan yang
lain pun akan mengikuti. Kebahagiaan pernikahan membutuhkan perjuangan yang
tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Allah Swt.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun
dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian
tangan suami adalah ibarat emas bagi istri. Senyum manis sang istri adalah
permata bagi suami. Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri. Keceriaan istri
adalah ibarat sabuk di pinggang suami. Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki
sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah dipilih-Nya untuk
hidupmu.
Diambil dari
bincangsyariah.com
0 komentar:
Posting Komentar