Pages

Kamis, 11 Juli 2019

Urgensi Multi Skilling dan Multi Tasking dalam Peningkatan SDM


Sumber gambar: silanesia.com
"Setelah selesai study, kira-kira ingin kerja dimana?" Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, mungkin saja kita akan mengatakan bahwa kita belum mengetahuinya. Yah. Tentang pekerjaan yang akan didapatkan merupakan hal yang masih misteri.

Namun, mungkin saja ada orang juga yang sudah tahu akan bekerja di tempat seperti apa. Entah karena telah mendapatkan suatu kepastian dari suatu perusahaan berupa tawaran, ataukah baru sebatas harapan.

Kata orang, zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Ada yang bilang bahwa zaman dulu, pekerjaanlah yang mencari orang, sedangkan sekarang, sangat sulit mencari kerja. Susahnya mencari pekerjaan mengakibatkan orang-orang yang belum mendapatkannya mengalami pengangguran.

Jika menilik pada faktanya, jumlah pengangguran di Indonesia bisa dikatakan masih cukup tinggi. Akan tetapi, dalam setahun terakhir, jumlah pengagguranpun sudah mulai mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran turun sebanyak 50 ribu orang dibanding tahun sebelumnya. Untuk angkatan kerja, jumlah angkatan kerja di Indonesia yakni sebanyak 136,18 juta orang. Total ini naik dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 2,24 juta orang. Dengan melihat fakta tersebut, maka dapat dikatakan bahwa penurunan tersebut masih terbilang kecil.

Untuk itu, perlu dilakukannya berbagai upaya untuk mengatasi tingkat pengangguran, agar bonus demografi yang akan dihadapi nantinya dapat menjadi suatu keuntungan bagi bangsa. Salah satu langkah terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat.

Peningkatan SDM juga sudah menjadi fokus utama dari program pemerintah yang akan terus digenjot. Dalam upaya meningkatkan SDM, tentunya tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah, namun harus menjadi fokus dari masing-masing pribadi, terlebih para angkatan kerja.

Melihat kebutuhan dunia kerja sekarang ini, tentunya para angkatan kerja perlu mencermatinya dengan baik. Dalam dunia kerja yang tingkat persaingannya makin tinggi, para angkatan kerja dituntut untuk menguasai tidak hanya satu keahlian, namun berbagai macam keahlian. Hal ini biasa diistilahkan dengan kata Multi Skilling.

Logikanya, seseorang yang memiliki lebih banyak keahlian atau skill akan lebih dipertimbangkan untuk dipakai di dunia kerja. Hal ini tentunya merupakan pertimbangan untuk menyelesaikan semua tugas atau pekerjaan dengan baik, serta dapat memajukan tempat tersebut lewat setiap skill yang dimiliki.

Untuk itu, setiap angkatan kerja dituntut untuk mengetahui kapasitas dirinya, serta kemampuan yang dimiliki. Hal ini perlu dilakukan agar saat ditanya, "apa saja keahlianmu?" oleh pewawancara, pencari kerja tidak kebingungan.

Dengan memiliki berbagai macam kemampuan, bukan juga berarti kita tidak boleh fokus pada suatu "bidang utama" yang ditekuni. Namun dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan, akan banyak ide yang dapat diterapkan.

Untuk mendapatkan kemampuan ini, diperlukan spirit belajar yang tinggi, keterbukaan mencoba berbagai hal baru dan keinginan untuk maju. Dengan terus mencari pengalaman dan terus belajar, maka akan ada kemampuan-kemampuan baru yang akan bertambah.

Dengan kemampuan-kemampuan tersebut, maka kita memiliki wawasan yang lebih luas. Wawasan yang luas akan membuat kita dapat melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang dan menjadi lebih kreatif.

Selain multi skilling, diperlukan juga kemampuan untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan secara efektif dan efisien. Dalam dunia kerja, banyak sekali yang melampirkan persyaratan "mampu bekerja dalam tekanan" sebagai salah satu syarat menerima pekerja.

Hal ini juga berkaitan dengan ketepatan dan kualitas seorang pekerja dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Biasanya orang menyebutnya dengan istilah multi tasking atau dapat mengerjakan beberapa pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Selain tugas tersebut diselesaikan, kualitasnya pun harus bagus.

Untuk memiliki kemampuan multi tasking, dibutuhkan manajemen diri serta skala prioritas yang baik. Kemampuan ini perlu di asah dengan membiasakan diri membuat jadwal, target harian dan lain sebagainya.

Dalam memanajemen diri, diperlukan adanya spirit disiplin yang tinggi. Dan kedisiplinan akan dapat terasah baik dengan pembiasaan sejak dini. Pembiasaan tersebut akan membentuk kedisiplinan menjadi karakter dari seseorang. Dengan kedisiplinan, maka segala pekerjaan yang diberikan akan diselesaikan dengan tepat waktu dan berkualitas.

Tentu saja, selain kemampuan multi skilling dan multi tasking, masa banyak yang perlu dipelajari dan ditingkatkan untuk menjadi seseorang yang lebih berkualitas. Dengan menjadi seseorang yang berkualitas, maka bukan tidak mungkin, para angkatan kerja tidak hanya mampu bersaing dalam mencari pekerjaan saja, namun dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri bagi orang lain.

Ada yang mengatakan bahwa keberhasilan atau kesuksesan merupakan hasil dari pertemuan antara persiapan dan kesempatan. Oleh karena itu, persiapan yang baik wajib dilakukan agar saat kesempatan datang, maka kesempatan tersebut dapat ditangkap dengan baik.

Saya pun merupakan bagian dari angkatan kerja yang masih harus terus belajar, menerima masukan dan terus menambah pengalaman. Jadi, mari sama-sama belajar.

Diambil dari kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer