Pages

Sabtu, 10 Agustus 2019

Arkeologi Islam Nusantara

Sumber gambar: wahidfoundation.org

ARKEOLOGI merupakan salah satu ilmu yang sangat dekat – bahkan lengket – de ngan sejarah, karena keduanya bertujuan sama: mengungkap kehidupan manusia pada masa lalu. Di masa lalu, pembedaan antara keduanya lebih banyak pada penggunaan sumber data; sejarah lebih banyak bersandar pada sumber tertulis, sedangkan arkeologi pada sumber yang berupa benda atau artefak yang diperoleh antara lain melalui ekskavasi. Namun, seiring dengan berkembangnya penulisan sejarah sosial yang multidimensional dan multidisiplin, pembedaan itu menjadi lebih menyempit. Sejarah dengan relatif bebas mengambil temuan-temuan arkeologi untuk memperkuat argumenargumen tertentu dalam periwayatan sejarah pada masa-masa awal – juga pada masa sesudahnya. Hal ini terlihat dari periwayatan sejarah awal Islam di Nusantara yang juga mengandalkan temuan-temuan arkeologis berupa batu nis an, misalnya di Samudera Pasai, Leran Jawa Timur dan sebagainya.

Dengan demikian, arkeologi terutama tentu menjadi tumpuan untuk penelitian prasejarah, tetapi juga pada masa-masa setelah itu – seperti terlihat dalam kasus sejarah awal Islam di Nusantara. Ada ahli yang mengatakan bahwa arkeologi adalah “anthropology of the past”, khususnya sejarah yang berkaitan dengan “material culture” yang, sekali lagi, sangat penting dalam rekonstruksi “sejarah total” (total history).

Karena itu, dalam konteks sejarah Indonesia, penggunaan pendekatan arkeologi khususnya, dan juga ilologi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lain merupakan kombinasi yang sangat baik dan penting dalam penelitian dan penulisan sejarah total tadi. Apalagi, bukti-bukti tertulis untuk periode sebelum abad ke-9 Masehi yang tersedia masih sangat sulit ditemukan. Cuaca di Indonesia yang tropis – panas dan lembab – membuat sumber-sumber dan bukti sejarah banyak yang tidak bisa bertahan dalam per jalanan waktu. Karena itulah, kajian Islam untuk periode sebelum abad ke-15 M sangat memerlukan dukungan bukti-bukti arkeologis. Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, katakanlah dari abad ke-13 sampai abad ke-15 M, masih menyisakan banyak pertanyaan yang memerlukan jawab an atas dasar berbagai bukti – khususnya arkeologis. Oleh karena itu, sekali lagi, penggunaan data dan bukti arkeologi untuk pengungkapan sejarah Islam Indonesia menjadi sangat penting.

Dalam konteks itu, buku Arkeologi Islam Nusantara, karya pelopor arkeologi Islam Indonesia, Uka Tjandrasasmita, ini sangatlah penting. Buku ini memberikan perspektif arkeologis dalam merekonstruksi sejarah Islam Indonesia. Meski Uka Tjandrasasmita pada dasarnya adalah seorang arkeolog, jelas ia sangat terpengaruh penulisan sejarah yang multidimensi dan multidisiplin, yang dikembangkan para ilmuwan dan sejarawan Perancis melalui jurnal Annales. Buku ini mencontohkannya secara sangat baik tentang penulisan sejarah sosial dengan menggunakan berbagai bahan, data dan bukti, khususnya arkeologi yang kemudian didukung ilmu-ilmu lainnya.

Karena itu, salah satu kekuatan buku ini adalah pada penggunaan berbagai macam sumber, hasil ekskavasi arkeologi yang banyak ditulis dalam bahasa Belanda, sumber-sumber lokal seperti babad, hikayat dan tambo, catatan perjalanan para pengembara asing, sejarah lisan, dokumen dan arsip kolonial, observasi, serta buku-buku dan berbagai dokumen lainnya. Selain itu, buku ini sangat kaya dengan macam-macam materi mengenai berbagai aspek historis Islam Indonesia.

Atas dasar itu, buku ini merupakan rujukan yang sangat penting bagi spesialis dan akademisi dalam kajian sejarah Islam Indonesia; tidak hanya bagi para mahasiswa jurusan sejarah dan jurusan arkeologi, tetapi juga publik lainnya. Buku Uka Tjandrasasmita ini jelas memperkaya perspektif kita dalam memahami sejarah Islam Indonesia secara lebih akurat dan komprehensif

Sumber: Kata Pengantar oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A, CBE dalam Buku Arkeologi Islam Nusantara karya Uka Tjandrasasmita

Pembaca dapat mengakses Buku Arkeologi Islam Nusantara karya Uka Tjandrasasmita pada link pdf di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer