Berbicara
tentang perilaku manusia, berarti bicara otak juga, sebab otaklah yang mendikte
perangai manusia dan membedakan makhluk mulia ini dengan ciptaan yang lain. dr.
Louan Brizendine dalam bukunya “Female Brain” menjelaskan bahwa otak membentuk
cara kita melihat, mendengar, membaui dan mengecap.
Manusia
hendaknya tidak pernah berpikir bahwa dirinya adalah makhluk yang kecil, sebab
dalam tubuhnya berdiam suatu dunia yang besar. Otak, yang kita ketahui tidak
lebih besar dari seuntai anggur dan lebih kecil daripada sebuah kol mungkin
dapat kita genggam leluasa dengan sebuah tangan. Berat otak sekitar 1,5 kg
namun ia beribu kali lebih hebat dan memiliki prinsip kerja yang lebih rumit
daripada komputer terhebat di dunia sekalipun.
Jika
dibandingkan dengan seekor lalat buah yang hanya memiliki 100.000 sel otak
aktif, atau seekor tikus yang hanya memiliki 5 juta sel otak aktif maupun
dengan seekor kera yang memiliki 10 milyar sel otak aktif, otak manusia tetap
jauh lebih rumit. Sejak hari pertama kehidupan, manusia memiliki sekitar 100
milyar sel yang telah mampu membentuk koneksi belajar (sinapsis) dengan
kecepatan :3 milyar per detik. Sebuah kecepatan yang luar biasa.
Koneksi-konekri itulah yang menjadi kekuatan otak manusia dan mendikte
perilakunya.
Seiring
berkembangnya wacana ilmiah dan peradaban manusia, berbagai penemuan otak yang
mencengangkan telah ikut memberi kontribusi terhadap pemahaman manusia mengenai
otak. Prof. Pyotr Anokhin menemukan bahwa otak terdiri dari jutaan sel kecil
(neuron), dan masing-masing belahan mengandung 10.000 milyar sel. Sedangkan
Prof. Rosenzweigh menemukan bahwa kemampuan otak kita untuk berpikir tidak
berkurang akibat bertambahnya usia. Maka dapat kita simpulkan dari kedua
penemuan ini bahwa otak manusia sungguh luar biasa. Sebab, walaupun kita
kehilangan 10.000 sel otak setiap hari terh itung sejak lahir, namun bila kita
totalkan, kehilangan itu tidak melebihi 3% dari jumlah sel otak hingga pada
usia 80 tahun.
Jika
dihitung dengan sederhana, otak memiliki 1 triliun sel otak. Dari 1 triiun sel
tersebut, 100 milliar merupakan sel saraf aktif (neuron) dan 900 milliar
sel lain “merekatkan” setiap 1 dari 100 milliar neuron. Setiap rekatan tersebut
dapat tumbuh cabang hingga 20.000. Maka, jika otak kita memiliki 1 triliun
neuron sedangkan 1 neuron memiliki 20.000 cabang, maka dalam 1 derik dalam otak
kita terjadi 1000.000 interaksi/senyawa kimia. Inilah bukti kehebatan otak
manusia yang tidak dapat dikalahkan oleh sistem komputerisasi manapun. Oleh karena
itu setiap manusia tentu mampu melakukan hal-hal yang luar biasa.
Seperti yang
telah dicatat dalam sejarah, banyak sekali para pemikir yang kemampuan otakya
tidak terbatas oleh usia. Diantaranya:
1. Ibnu Hajar Al Asqalani mampu menulis kitab Fathul
Bari yang untuk membacanya saja banyak kalangan ulama yang tidak sanggup.
2.
Ibnu Sina setiap harinya menulis catatan walau dalam
perjalanan.
3. Imam Malik mampu menulis kita Al Muwaththa’ dalam
belasan jilid dan muqaddimahnya menjadi 1 kitab tersendiri.
4.
Imam Syafi’I mampu terjaga semalaman sampai fajar dalam
mempelajari 1 hadis dan 1 masalah, malam-malanya diisi dengan membaca, belajar
dan ibadah.
5. Imam Al Bukhari menulis kitab Shohih Bukhari
selama 16 tahun dan selalu shalat 2 rakaat setiap kali menulis 1 hadist dan
mohon petunjuk Allah swt.
Itulah
beberapa tanda betapa hebatnya otak manusia, jika para ulama tersebut mampu
melakukannya, maka setiap manusia di dunia ini juga mampu melakukan hal yang
sama, bahkan lebih dari itu
Sumber: kompasiana.com/nurindah
Berikut kami sertakan link pdf buku Amazing
Secret of Super Memory di bawah ini
0 komentar:
Posting Komentar