TEORI BELAJAR DAN KECERDASAN GANDA (MULTIPLE
INTELIGENCES)
Syah dalam Yatim Riyanto (2010:2-3)
membagi faktor yang memengaruhi perkembangan individu menjadi 3 aliran, yaitu
sebagai berikut.
1. Aliran Nativisme. Aliran ini dipelopori oleh Arthur
Schovenhour (ilosof Jerman). Aliran Nativisme menyatakan bahwa perkembangan
yang dialami manusia berasal dari pembawaan sejak dari lahir. Artinya apa yang
terjadi pada diri manusia memang sudah ada bakat dalam penciptaannya.
2. Aliran Empirisme. Yang menggagas aliran ini adalah
John Locke (Inggris). Gagasan dasar yang dicetuskannya adalah “Tabularasa”.
Anak yang baru lahir bagaikan kertas putih kosong. Aliran ini menekankan arti
pentingnya pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam mempengaruhi
perkembangan manusia. Artinya bahwa perkembangan anak sematamata bergantung
pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya.
3. Aliran Konvergensi. Aliran ini dipelopori oleh Louis
William Sternt (Jerman). Aliran Konvergensi merupakan gabungan antara aliran
Nativisme dan aliran Empirisme. Bahwa dalam kondisi tertentu aliran nativisme
dibenarkan, dalam arti faktor bawaan (heredity) dominan dalam
mempengaruhi perkembangan manusia. Akan tetapi dalam kondisi yang lain tidaklah
demikian. Demikian juga bahwa dalam kondisi tertentu aliran empirisme lebih
diterima kebenarannya, dalam arti faktor lingkungan sangat dominan dalam
memberikan pengaruh terhadap perkembangan manusia. Kondisi keluarga,
masyarakat, perekonomian, politik, dan lainnya dapat mempengaruhi perkembangan
manusia.
Dalam perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan menunjukan, bahwa aliran konvergensi sebagai perpaduan antara
aliran nativisme dan aliran empirisme lebih diterima, sehingga dapat dijelaskan
bahwa proses perubahan dan perkembangan pada diri seseorang dipengaruhi oleh
dua faktor yakni faktor internal individu dan faktor eksternal. Pertama bahwa
pada aspek internal individu terdapat bakat atau sesuatu bawaan dari sejak
lahirnya, baik dalam bentuk kelengkapan isik yang normal dan sehat maupun dalam
bentuk sifat atau potensi psikologis yang normal dan sehat. kedua bahwa faktor
eksternal individu/faktor luar seperti lingkungan sosial (keluarga dan
masyarakat), lingkungan isik (sarana prasarana), lingkungan non isik (cuaca dan
iklim), lingkungan biotik dan abiotik. Selain itu juga bahwa pengalaman belajar
dari interaksi individu dengan lingkungannya juga memberikan kontribusi
signiikan pada perkembangan individu.
Sumber: buku Sumber Kecerdasan Manusia
Untuk mengulas lebih dalam isi buku Sumber Kecerdasan
Manusia, pembaca bisa mengakses versi luring/ offline pdf pada link di bawah
ini
0 komentar:
Posting Komentar