Pages

Minggu, 11 Agustus 2019

Filsafat Pendidikan Islam

Sumber gambar: saungilmu.com


Dahulu dalam sejarahnya, orang berfilsafat sebab kagum pada alam semesta. Mereka bertanya bagaimana sebenarnya rupa dari bentuk bumi, apakah mengapung di lautan? Apakah datar ataukah benar seperti bola yang dipanggul seorang dewa? Mengapa bisa seperti ini? Bagaimana caranya? Siapa? Apa? Kapan? Untuk apa? Setelah berabad-abad berevolusi, tradisi bertanya ini melahirkan ilmu pengetahuan. Demikianlah singkat cerita filsafat Barat bermula. Mereka terpukau kagum kemudian bertanya sampai detail, rinci, mendalam, radikal, menyeluruh, serta tanpa tanggung dan aling-aling. Lalu bagaimana dengan tradisi berfilsafat dalam Islam?

Peradaban Islam memiliki sejarah yang berbeda dengan peradaban Barat. Karakteristik keilmuannya pun berbeda. Ilmu dalam Islam bertumpu pada kesadaran dan keimanan kepada kekuasaan Allah Swt. Dalam Islam, ilmu adalah fungsionalisasi wahyu yang merupakan hasil dialog antara ilmuwan dengan realitas ilmiah yang diarahkan oleh wahyu. Islam tidak menghendaki keterpisahan antara ilmu dan sistem nilai. Ilmu pengetahuan diarahkan untuk perkembangan perubahan kehidupan manusia, guna meningkat ke arah yang lebih baik dan sempurna. Jadi, berbeda halnya dengan ilmu pengetahuan Barat yang secara epistemologis lebih bersifat antroposentris, dalam Islam bersifat antroposentris juga teosentris. Demikianlah beberapa hal yang diungkapkan penulis dalam buku ini.

Sumber kata pengantar buku Filsafat Pendidikan Islam

Bagi pembaca yang hendak menggali lebih dalam isi buku Filsafat Pendidikan Islam dapat mendownload versi luring/ offline pada link pdf di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer