Sosok Syams Tabrizi (Syamsuddin Tabrizi) sangat erat
hubungan nya dengan Maulana Jalaluddin Rumi. Dialah yang mem beri kan pengaruh
kuat terhadap perubahan Rumi sehingga dikenal se bagai penyair sui terbesar
sepanjang zaman. Sosok itulah yang datang kepada Rumi, mengguncang nalarnya,
mencabik hatinya, dan mengubah kehidupannya.
Pertemuan Rumi dengan Syams Tabrizi merupakan sejarah
agung dalam dunia suisme. Rumi, yang sebelumnya merupakan seorang hakim yang
telah memahami hal-hal syariat yang zhahir, semenjak pertemuannya dengan Syam
Tabrizi, dia berubah menjadi sosok yang sama sekali berbeda. Dia berhasil
menyingkap segala hal yang zhahir tersebut dan menemukan makna di sebaliknya.
Dia berhasil membuka hal-hal yang bathin.
Oleh karenanya, wajar saja bahwa pertemuan antara Rumi
dengan Syams Tabrizi disebut sebagai sejarah agung dalam dunia suisme; di
situlah saat-saat Rumi meragukan (skeptis) hal-hal yang terlihat sehingga
menemukan hal-hal yang tak terlihat sebagai keyakinan yang mapan. Sementara
itu, Syams Tabrizi berada di sisi Rumi yang membimbing dan mengajarkan hakikat Ketika
Syams Tabrizi pergi tanpa memberitahukan tempat yang dituju dalam kepergiannya,
Rumi sangat merasa kehilangan. Rumi di
rundung kesedihan yang begitu mendalam. Guru yang membimbing nya yang
menjadi “keter gantungan nya” itu me ninggal kan Konya, kota tempat Rumi
menghabiskan sebagian besar hidupn ya, sehingga Rumi merasa kehilangan.
Kepergian Syams Tabrizi tersebut membuat kota Konya
berguncang karena syair-syair kerinduan Rumi terhadap sang guru. Rumi banyak
menulis syair kerinduannya tersebut dan rupanya banyak pembaca yang terpesona
oleh keindahannya. Dari kerinduan itu, lahirlah “Diwan Syams Tabrizi”, kitab
yang bermuatan ghazalghazal memesona dari sang maestro suisme.
Suatu ketika, Rumi berhasil menemukan gurunya itu lagi
dan menyuruh anaknya, Sultan Walad, untuk menjemputnya agar kembali ke Konya.
Lebih dari itu, Rumi menikahkan sang guru ters ebut dengan anak angkatnya,
Kimya, agar hubungan mereka sem akin erat. Akan tetapi, pada akhirnya Syams
Tabrizi pergi lagi untuk kali kedua.
Hubungan antara Syams Tabrizi dengan Rumi tersebut
mengindikasikan bahwa keterkaitan antara guru-murid itu sangat kuat. Syams
Tabrizi berhasil menginternalisasikan nilai-nilai hakikat kepada Rumi,
sementara Rumi pada gilirannya menjadi seorang legenda yang namanya banyak disebut
dalam beragam kajian tasawuf.
Buku ini dikurasi dari kitab kerinduan Rumi terhadap
Syams Tabrizi tersebut. Bermuatan kalam-kalam yang penuh makna, buku ini
menyajikan keindahan ajaran kebajikan; welas asih, cinta, dan spiritualitas.
Sumber: kata pengantar buku Matahari
Diwan Syams Tabrizi; Terbang Bersama Cahaya Cinta dan Duka Cita karya Maulana
Jalaluddin Rumi
Pembaca bisa mengekslor lebih dalam
tentang Matahari Diwan Syams Tabrizi; Terbang Bersama Cahaya Cinta dan Duka
Cita pada link pdf di bawah ini
0 komentar:
Posting Komentar