Pages

Rabu, 21 Agustus 2019

Historisitas Nabi Muhammad saw

Sumber gambar: dream.co.id
Ragam Versi Nama Muhammad

Muhammad merupakan salah satu nama Rasulullah saw. yang paling terkenal. Sebagian orang Arab menamai anak mereka dengan Muhammad karena mendapatkan kabar dari para peramal dan pendeta Yahudi bahwa di akhir zaman terdapat seorang nabi yang bernama Muhammad. Namun, mereka yang menamai anak-anaknya dengan Muhammad itu ternyata bukan nabi yang dimaksud dalam ramalan.

Ulama berbeda pendapat mengenai nama Muhammad yang digunakan orang-orang Arab Jahiliah. Al-Suhaili dalam al-Raudh al-Unf menyebutkan bahwa terdapat tiga orang yang bernama Muhammad sebelum Rasulullah saw. lahir. Pertama, Muhammad bin Sufyan bin Mujasyi‘, buyut penyair Arab jahili Farazdaq. Kedua, Muhammad bin Uhaihah bin al-Julah bin al-Harisy bin Jumahi bin Kulmah bin ‘Auf bin ‘Amr bin ‘Auf bin Malik bin al-Aus. Ketiga, Muhammad bin Humran bin Rabiah.

Menurut Al-Qadhi ‘Iyadh dalam al-Syifa bi Ta’rif Huquqi Mushthafa, terdapat enam orang nama Muhammad sebelum Rasulullah saw. lahir. Ia menambahkan tiga orang nama Muhammad dari apa yang sudah dicatat al-Suhaili. Pertama, Muhammad bin Maslamah al-Anshari, Muhammad bin Bara al-Bakri, dan Muhammad bin Khuza‘i.

Historiografi dan Selebrasi Kelahiran Nabi Muhammad

Bertepatan 12 Rabiul Awal, umat Islam khususnya di Indonesia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa riwayat, waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW juga disebutkan pada 10 Rabiul Awal bertepatan dengan tahun Gajah, sekitar tahun 570 masehi.
Cendekiawan Muslim mencatat ada beberapa kejadian, jelang kelahiran Nabi Muhammad saw. di Mekkah. Kejadian langka tersebut dianggap tanda-tanda kemuliaan yang diberikan Allah SWT.

Beberapa kejadian luar biasa jelang kelahiran Rasulullah tersebut, dianggap tanda menyambut manusia mulia, penutup para nabi. "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab 21).

Dosen Tasawuf di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Mahsun Muhammad menjelaskan beberapa peristiwa luar biasa mengiringi kelahiran beliau. Di antaranya adalah padamnya api sesembahan kaum Majusi atau zoroaster, di kuil pemujaan di Persia (kini Iran).

"Api Majusi yang telah menyala hampir seribu tahun dikisahkan tak pernah padam, hingga jelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kaum Majusi berusaha menghidupkan kembali api tersebut namun tetap tidak menyala," kata Mahsun.

Peristiwa lain jelang kelahiran Nabi Muhammad adalah kehancuran pasukan gajah. Pasukan yang dipimpinan Raja Abrahah ini ingin menghancurkan Ka'bah. Abrahah iri dengan kemajuan ekonomi Arabia utara, dengan adanya bangunan Ka'bah. Tempat ibadah ini selalu ramai dikunjungi para peziarah, dan menyaingi kepopuleran kuil yang ia bangun di wilayah Abysinia, (kini Yaman).

Sejarawan Jerman yang mengkaji sejarah bangsa Arab, Yahudi dan Kristen di Semenanjung Arab, Walter W. Muller dalam tulisannya berjudul, 'Outline of the History of Ancient Southern Arabia' mengungkapkan, serangan Abrahah ke wilayah Arabia utara ditandai dengan berakhirnya masa kepemimpinan Abrahah. Raja Abrahah meluncurkan serangan militer besar-besaran ke wilayah utara sebagai bentuk ekspansi, menggunakan gajah.

Namun ekspansi Raja Abrahah, harus terhenti dan gagal di wilayah Mekkah. Ia meneliti sebuah batu prasasti terbaru dari era Himyarite sekitar 554 masehi, yang menandai akhir dari zaman Arabia Selatan kuno terdokumentasi menandai kemunduran kerajaan Sabeo-Himyarite.

Setelah kekalahan pasukan Abrahah di Makkah, papar Muller, antara 570-575 masehi kelompok Persia di Yaman bekerja sama dengan kerajaan Sasanid. Kerajaan Persia itu akhirnya berhasil mengambil alih wilayah Abyssinian di Yaman, dan berakhirlah kerajaan Abrahah di Arabia Selatan.

"(1) Apakah kamu tidak memperhatikan hal yang telah diperbuat Tuhanmu terhadap rombongan bergajah? (2) Bukankah Dia telah menyebabkan tipu daya orang-orang itu menjadi sia-sia? (3)Allah mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong. (4) Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. (5) Lalu Allah jadikan pasukan-pasukan itu menyerupai daun-daun jerami dimakan (ulat)." (QS. Al-Fiil, 1-5)

Dan beberapa peristiwa lain jelang kelahiran Nabi Muhammad SAW yang masih menjadi perdebatan para ulama dan cendekiawan Muslim. Di antaranya jatuh dan hancurnya berhala-berhala di Mekkah. Dalam kitab Arahiq Al Makhtum karangan Syeikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, disebutkan kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan runtuhnya 14 balkon Istana Kisra Anusyirwan (Raja Persia).

Kemudian runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhaira. Mengeringnya Danau Sawa (wilayah Irak), yang saat itu dijadikan tempat pemujaan. Dan berbagai tanda kesamaan dengan lahirnya para nabi lainnya, seperti munculnya bintang besar dan bercahaya di malam kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari bincangsyariah.com dan republika.co.id

Pembaca dapat mengulas lebih dalam pembahasan di atas pada link donwload pdf di bawah ini

0 komentar:

Posting Komentar

Senata.ID -Strong Legacy, Bright Future

Senata.ID - Hidup Bermanfaat itu Indah - Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat & sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian -Pramoedya Ananta Toer